Abdurrahman Jailani (2014) PERNIKAHAN ULANG WANITA HAMIL KARENA ZINA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI KABUPATEN ROKAN HULU DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.

Preview	Text FM.pdf Download (141kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (130kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (236kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (61kB) | Preview
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB)
Preview	Text BAB V.pdf Download (15kB) | Preview
Preview	Text EM.pdf Download (34kB) | Preview

Abstract

Dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 53 ayat 3 disebutkan bahwa “Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan lagi perkawinan ulang setelah anak yang dikandungnya lahir.” Namun dalam prakteknya di Kabupaten Rokan Hulu berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara tertutup, beberapa pasangan yang menikah wanitanya hamil karena zina dilakukan pernikahan ulang atau memperbaharui pernikahan (tajdid al-nikah) setelah anaknya lahir. Hal ini dilakukan atas saran dari Tokoh Agama/Masyarakat, dorongan dari pihak keluarga dan permintaan dari pasangan suami isteri itu sendiri dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan was-was ditengah-tengah masyarakat tentang pernikahan mereka. Dari latar belakang tersebut, tesis ini diberi judul: ”PERNIKAHAN ULANG WANITA HAMIL KARENA ZINA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI KABUPATEN ROKAN HULU DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM.” Rumusan masalah : (1) Bagaimana persepsi masyarakat tentang pernikahan wanita hamil karena zina di Kabupaten Rokan Hulu? dan (2) Bagaimana pelaksanaan pernikahan ulang wanita hamil karena zina dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu ditinjau dari Kompilasi Hukum Islam? Penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Dilakukan di Kabupaten Rokan Hulu. Objek dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Rokan Hulu, Ketua MUI, Ketua MDI, Kepala Kantor Urusan Agama, Ulama, Kepala Desa dan Lurah dan Masyarakat. Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Tehnik Purposive Sampling, dengan terlebih dahulu mengklasifikasi objek menurut jenis dan kelompok. Informan penelitian ini terdiri dari 8 (delapan) orang Kepala KUA Kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu. Pengumpulan data dilakukan melalui : angket, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil Penelitian : Persepsi masyarakat tentang pernikahan wanita hamil karena zina di Kabupaten Rokan Hulu diketahui berada pada level negatif, ditunjukkan dengan skor 59% yang ditelusuri melalui 8 (delapan) indikator. Pernikahan wanita hamil karena zina yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu dipersepsikan negatif, karena masyarakat menilai kurang baik hubungan sosial dan hubungan kekeluargaan wanita hamil karena zina, oleh karena itu sebagian pasangan pernikahan wanita hamil karena zina di Kabupaten Rokan Hulu mencari solusi dengan mengulangi dan memperbaharui pernikahannya. Kemudian pelaksanaan pernikahan ulang wanita hamil karena zina tersebut yaitu dengan cara mengundang Tokoh Agama atau Imam mesjid untuk melangsungkan pernikahan ulang dan tidak melibatkan pihak Kantor Urusan Agama. Dalam istilah Fikih Syafi’iyyah nikah ulang atau memperbaharui nikah dikenal dengan istilah tajid al-nikah.Menurut pendapat yang shahih, memperbarui nikah itu hukumnya jawaz (boleh) dan tidak merusak pada akad nikah yang telah terjadi. Karena memperbarui akad itu hanya sekedar keindahan nikah(tajammul) atau berhati-hati (ihtiyath), juga sebagai jalan keluar untuk menghilangkan beban psikologis, perasaan ragu dan was-was dari pasangan suami isteri,keluarga dan masyarakat

Actions (login required)

View Item