Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

PERAN DATUK ADAT SEBAGAI HAKAM DALAM PENCEGAHAN PERCERAIAN SUAMI ISTRI DI DESA MUARA MUSU KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU

YULIANTI (2020) PERAN DATUK ADAT SEBAGAI HAKAM DALAM PENCEGAHAN PERCERAIAN SUAMI ISTRI DI DESA MUARA MUSU KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
FULL kecuali BAB IV_Yulianti.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text
BAB IV_Yulianti.pdf
Restricted to Registered users only

Download (889kB)

Abstract

Pernikahan adalah sarana terbaik menuju kehidupan yang bahagia karena masing-masing suami istri mendapatkan ketenangan jiwa, kecintaan dan kasih sayang dapat tersalurkan. Namun kadangkala terjadi perselisihan antara suami dan istri, lalu kedua-keduanya sudah tidak menjalani tugas dan kewajibannya masingmasing, sehingga yang tinggal hanyalah pertengkaran yang bisa saja berujung perceraian. Ditengah pertengkaran maka Islam menyuruh untuk mengutus hakam atau juru damai. Di Desa Muara Musu juru damai telah ditetapkan yaitu datuk adat. jika ditelusuri tidak jelas adanya hubungan kekeluargaan karena hanya mengandalkan satu suku. Datuk adat hanya menengahi pasangan yang saat menikah menggunakan adat. Penyelesaian datuk adat lebih dipilih masyarakat daripada ke Pengadilan Agama. Datuk adat bukan yang berpendidikan akademik secara formal, hanya masyarakat biasa. Peranan besar dalam Islam yang seharusnya dilakukan oleh orang yang mempunyai kapasitas karena berpengaruh kepada perceraian dilakukan oleh datuk adat tersebut. Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti Sejauh mana peran datuk adat dalam mendamaikan perselisihan suami istri dan apakah sudah mencapai hakam yang dimaksud di dalam hukum Islam. Untuk mendapatkan jawabannya maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana Peran datuk adat sebagai hakam dalam masyarakat, Apa dampaknya terhadap angka perceraian, dan Bagaimana analisis hukum Islam terhadap peran datuk adat sebagai hakam dalam pencegahan perceraian di Desa Muara Musu Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang berlokasi di Desa Muara Musu Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Karna populasi sedikit langsung dijadikan sampel sebanyak 7 responden. Melalui observasi dan wawancara diperoleh jawaban-jawaban tentang bagaimana peran datuk adat sebagai hakam dalam pencegahan perceraian di Desa Muara Musu Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu, maka penulis meninjau dengan pandangan hukum Islam serta menampilkan dalil-dalil untuk mempertegas kesimpulan yang akan ditarik. Adapun hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa datuk adat telah berhasil menjalankan tugasnya sebagai hakam, terbukti dengan kehadiran datuk adat telah memperkecil angka perceraian, bahkan sangat jarang ditemukan pasangan yang bercerai setelah di selesaikan oleh datuk adat setempat. Namun dengan meninggalkan beberapa adat yang tidak sesuai. Seperti datuk adat harusnya menjadi hakam bagi semua pasangan suami istri, tidak bagi pasangan yang menikah menggunakan adat saja. Datuk adat belum mencapai tingkat hakam dalam hukum Islam. Datuk adat tidak boleh menyulitkan penyelesaian dengan menunggu pasangan membayar sanksi salah terlebih dahulu, karena itu bertentangan dengan kemashlahatan dan bertentangan dengan dalil-dalil serta kaidah-kaidah umum syari’at Islam. Oleh karena itu, adat-adat yang ada di dalam proses penyelesaian sengketa adat Melayu yang tidak sesuai syari’at mesti dihilangkan dan dilakukan perubahan kepada adat yang sesuai syari’at.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: 200 Agama
Divisions: Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga
Depositing User: Ms. Melda Fitriana
Date Deposited: 28 Jul 2021 04:08
Last Modified: 28 Jul 2021 04:08
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/52675

Actions (login required)

View Item View Item