Pandapotan (2020) PEMIKIRAN WAHBAH AZ-ZUHAILI TERHADAP PENDIDIKAN ANAK MENURUT TAFSIR AL-MUNIR. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FULL kecuali BAB IV_Pandapotan.pdf Download (9MB) | Preview |
|
Text
BAB IV_Pandapotan.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini di latar belakangi oleh nilai-nilai reigius dalam keluarga semakin berkurang dalam kehidupan masyarakat. Akhlak terhadap sesama dalam anggota keluarga semakin berkurang dan mulai jauh dari-nilai-nilai Islam. Perilaku masyarakat sudah semakin banyak menyimpang dari ajaran Islam. Belum adanya kesadaran anak didik untuk melaksanakan kewajiban dan adab dalam kehidupan sehani-hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep Pendidikan Anak dalam A-Qur’an menurut pemikiran Wahbah Az-Zuhaili dan untuk mengetahui tahapan-tahapan pendidikan anak dalam al-Qur’an menurut Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir. Penelitian ini didesain dalam bentuk penelitian kepustakaan atau Library research yang menggunakan berbagai sumber kepustakaan sebagai sumber data penelitian. Sumber datanya ada dua, yakni sumber primer, yaitu sumber yang berasal dari Tafsir Al-Munir, dan sumber skunder yaitu buku-buku yang berkaitan dan relevan dengan permasalahan dalam tesis ini. Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili Tentang Pendidikan Anak: Kajian Terhadap Tafsir Al-Munir dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili Tentang Pendidikan Anak adalah bahwa hakikat pendidikan bagi anak adalah tanggung jawab setiap manusia adalah menjaga dirinya dan keluarganya dan api neraka, artinya manusia itu dituntut untuk mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah SWT, bukan hanya pada dirinya saja tetapi harus memberikan pengajaran dan pendidikan kepada anak-anaknya tentang segala perintah dan larangan Allah SWT, sehingga apabila semua itu berjalan dengan baik maka akan terhindar dari siksa api neraka. 2.Tahapan-tahapan Pendidikan Anak terdapat tiga tahapan yaitu, Fase dalam Kandungan (Sulbi), yaitu Perkembangan manusia diyakini terjadi sejak masa konsepsi yaitu saat pertemuan sel sperma (spermatozoa) dengan sel telur (ovarium). Fase kedua fase setelah lahir (khalqan akhar), yaitu merupakan tahapan akhir dan penciptaan manusia selama dalam kandungan yang kemudian lahir sebagai bentuk janin yang dalam perkembangan. Fase ketiga yaitu fase ketika anak sudah mulai dibesarkan. Pada fase ini orang tua anak perlu untuk mengembangkan kasih sayang secara dua arah dimana ibu memberikan kasih sayangnya dan dalam waktu bersamaan juga mengembangkan kemampuan anak memberikan respon terhadap kita. Ini seperti yang sering kita perhatikan dalam fase pertumbuhan anak secara umum dimana kita memang diharapkan mengajarkan dan memperhatikan anak untuk dapat memberikan respon terhadap kita. Meski beberapa orang menganggap hal ini biasa, tapi dalam pengamatan penulis anak tidak akan berkembang maksimal jika orang tua (atau orang sekitar) kurang memberikan stimulasi pada anak.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Ms. Melda Fitriana |
Date Deposited: | 27 Jul 2021 08:08 |
Last Modified: | 27 Jul 2021 08:12 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/52587 |
Actions (login required)
View Item |