Utary Noer Utami, Utary (2021) ANALISIS TENTANG KEPEMIMPINAN PEREMPUAN MENURUT PERSPEKTIF YUSUF AL-QARADHAWI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text (SKRIPSI GABUNGAN)
SKRIPSI GABUNGAN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (733kB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Kepemimpinan Perempuan Dalam Fiqih Daulah Menurut Perspektif Yusuf Qardhawi. Zaman sekarang perempuan memang banyak bekerja diluar rumah, hal ini memang tidak bisa dihilangkan Karena memang sudah zamannya, banyak perempuan yang menjadi pemimpin diera modern ini karena memang sudah membudaya dikalangan masyarakat. Hal ini bukan hal yang tabu lagi dan asing didengar ditelinga wanita menjadi pemimpin. Rumusan masalah yang ada ialah bagaimana kepemimpinan perempuan Menurut perspektif Yusuf Al-Qardhawi. Dan mengetahui apa saja yang menjadi persyaratan dari perempuan itu untuk menjadi pemimpin. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan normatif dan fiqih daulah. Sumber data adalah sumber data primer dan sekunder. Data tersebut dikumpulkan melalui studi kepustakaan data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif.. Hasil penelitian ini yaitu kepemimpinan perempuan menurut Yusuf Al-Qaradhawi yang mana perempuan diperbolehkan menjadi pemimpin, tetapi pemimpin yang dimaksud bukanlah pemimpin dengan kewilayahan umum. Dan para ulama sudah sepakat melarang wanita memegang al-wilayatul-kubra atau al-imamatul-uzhma (pemimpin tertinggi), yang karenanya dalam hadits disebutkan dan seperti yang ditunjukan sebab periwayatannya serta yang terkandung dalam kalimat “Wallau amrahum”. Yusuf Al-Qaradhawi, Meneguhkan pandangan, bahwa profesi perempuan sebagai direktur, dekan fakultas, ketua yayasan, anggota DPR, menteri, dan lain-lain tidak ada masalah jika mengandung maslahat. Dalam hal ini tidak berarti membolehkan mereka bergaul tanpa batas dengan pria bukan muhrim, atau membolehkan mereka mengabaikan wanita menyimpang dari kesopanan, baik dalam berpakaian, berjalan dan berbicara. Bahkan ditegaskan bahwa semua itu harus dijaga etikanya sesuai dengan tuntunan syara’, dan hal ini tidak diragukan dan tidak dipertentangkan oleh siapapun. Sesuai dengan kaidah alhukumu Maqasidus syariah ditegakkan Yusuf al-Qardhawi dengan konsisten myaduru ma’a al-‘illah wujudan wa ‘adaman, ada dan tidaknya hukum disesuaikan dengan ‘illat
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kepemimpinan, Perempuan, Yusuf Al-Qaradhawi |
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum > 342.598 Hukum Konstitusi di Indonesia, Hukum Tata Negara Indonesia 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Tata Negara (Siyasah) |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 28 Jul 2021 09:25 |
Last Modified: | 28 Jul 2021 09:25 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/52419 |
Actions (login required)
View Item |