Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

DAMPAK PSIKOLOGIS KELUH KESAH DALAM AL-QUR’AN

WENNY SYAWATUL HASANAH, - (2021) DAMPAK PSIKOLOGIS KELUH KESAH DALAM AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
GABUNGAN TANPA BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul, “Dampak Psikologis Keluh Kesah dalam al-Qur’an”. Latar belakang pada penelitian ini ialah adanya kebiasaan manusia berkeluh keluh kesah. Ketika seeorang mendapatkan suatu musibah atau sesuatu perkara yang orang tersebut tidak menyukainya maka ia akan mengeluh baik dalam keadaan mengumpat, berputus asa atau mencemooh keadaan tersebut. Selain itu keluh kesah yang terus menerus dilakukan akan berdampak pada psikis seseorang, hal ini dibuktikan dengan sebuah studi yang dilakukan oleh Depatemen Biologi dan Psikologi Klinis di Universitas Friendrich Schiller di Jerman mengungkapkan bahwa “Jika kita berada bersama orang- orang berprilaku negatif atau yang suka mengeluh terus- menerus, menyebabkan otak memiliki reaksi emosional yang sama yang akan kita alami ketika berada dalam kondisi stres. Jika tingkat stres dan emosi negatif pada diri sendiri meningkat maka makin tertekan, rendah diri, dan tidak dapat berpikir positif. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana pandangan al-Qur’an terhadap keluh kesah dan bagaimana akibatnya terhadap psikis. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library Reserch). Metode yang digunakan adalah metode tematik (Maudhu’i) yaitu mengumpulkan ayat yang memiliki tema yang sama, menjelaskan penafsiran ayat-ayat tersebut. Hasil penelitian ini adalah berkeluh kesah merupakan sifat dasar yang ada sejak lahir sebagaimana yang tertuang dalam al-Qur’an surat al-Ma’arij ayat 19. Menurut Wahbah az-Zuhaili dalam Kitab Tafsir al-Munir, kata (هَلُوْعَا) atau keluh kesah adalah cepat resah terkena musibah, cepat nenolak ketika mendapat kebaikan. al-Maragi, Wahbah az-Zuhaili, dan Ibnu Katsir berpendapat bahwa Allah tidak menyukai orang yang mengeluh serta berputus asa. Manusia yang suka mengeluh berarti mereka tidak menyukai semua ketetapan Allah, tidak mensyukuri semua nikmat yang di berikan Allah. Namun tidak semua keluh kesah itu buruk seperti mengadu (doa) kepada Allah, jika kontesknya mengadu segala kegelisahan hati dan memohon ampun maka itu dibolehkan. Dampak jika sifat ini menjadi kebiasaan adalah menjadikan manusia bersifat sombong, takabur, hingga menjadi tekanan terhadap jiwa dan dapat mengakibatkan stres berat. Menurut para mufasir dalam kitab tafsirnya, pada surat al-Ma’arij ayat 22-35 Allah telah menjelaskan bahwa kebiasaan ini akan terhindar pada individu yang mengerjakan sholat, sedekah, percaya akan hari akhir, takut akan hari pembalasan, menjaga diri dari perbuatan tercela, amanah, menjadi saksi yang adil dan menjaga sholatnya. Sedangkan dalam ilmu psikologi langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari keluh kesah adalah: dengan adanya kecerdasan emosional pada diri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 23 Jul 2021 08:07
Last Modified: 23 Jul 2021 08:07
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/52107

Actions (login required)

View Item View Item