Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

TAKDIR DALAM PERSPEKTIF IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH (1292-1350 M) DAN HARUN NASUTION (1919- 1998 M) : STUDI KOMPARASI

IRMA PATIMA, - (2021) TAKDIR DALAM PERSPEKTIF IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH (1292-1350 M) DAN HARUN NASUTION (1919- 1998 M) : STUDI KOMPARASI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (988kB)
[img]
Preview
Text
Skripsi IRMA PATIMA.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang perbandingan pemikiran antara Ibnu Qayyim al- Jauziyah dan Harun Nasution tentang Takdir. Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya perdebatan yang terjadi terhadap permasalahan takdir semenjak zaman klasik hingga kontemporer saat ini. Bahkan menimbulkan sikap saling menyesatkan dan mengkafirkan di antara mazhab atau kelompok dalam sejarah teologi Islam. Ibnu Qayyim al-Jauziyah dan Harun Nasution keduanya merupakan tokoh dalam teologi Islam yang memiliki perbedaan pemikiran. Tentang bagaimana takdir persfektif kedua tokoh menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Tujuannya agar ada gambaran pemikiran kedua tokoh terhadap takdir, serta menemukan perbandingan pemikiran dari kedua tokoh teologi tersebut tentang takdir. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang menjadikan perpustakaan (buku) sebagai sumber rujukan. Metode pendekatannya adalah deskriptif kualitatif. Temuan penelitian ini memperlihatkan adanya perbandingan di dalam menjelaskan tentang takdir menurut Ibnu Qayyim al- Jauziyah dan Harun Nasution. Terdapat perbandingan pendapat antara Ibnu Qayyim dan Harun tentang takdir, Ibnu Qayyim lebih mengutamakan akan kehendak Tuhan dari pada manusia, tetapi Harun Nasution sebaliknya dia lebih mengutamakan akan kebebasan kehendak manusia. Dalam masalah ini Ibnu Qayyim lebih terlihat condong dan dominan kepada faham As‟ariyah sedangangkan Harun lebih condong kepada faham Mu‟tazilah. Ibnu Qayyim lebih mengutamakan wahyu dari pada akal, tetapi Harun sebaliknya ia lebih mengutamakan akal dari pada wahyu. Dari perbedaan pemikiran antara Ibnu Qayyim dan Harun pada hakihatnya mereka sama-sama mengimani akan adanya takdir tetapi mereka hanya berbeda dalam pemikiran dan sudut pandang dalam memahaminya. Kata kunci: Takdir, persfektif, pemikiran, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Harun Nasution

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 16 Jul 2021 03:24
Last Modified: 16 Jul 2021 03:24
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/51519

Actions (login required)

View Item View Item