Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

LARANGAN PERNIKAHAN “GANTI LAPIOK“ (STUDI ADAT MASYARAKAT DESA TANJUNG ) DALAM PERSFEKTIF HUKUM ISLAM

SALMAN ALPARISI, - (2021) LARANGAN PERNIKAHAN “GANTI LAPIOK“ (STUDI ADAT MASYARAKAT DESA TANJUNG ) DALAM PERSFEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul "LARANGAN PERNIKAHAN “ GANTI LAPIOK “(STUDI ADATMASYARAKAT DESA TANJUNG )DALAM PERSFEKTIFHUKUM ISLAM" (Studi Kasus di Desa Tanjung Kec. Koto Kampar Hulu). Adapun yang penulis maksudkan terhadap judul tersebut adalahpandangan atau tinjauan hukum Islam tentang aturan adat yang berlaku diDesa Tanjung yang melarang melangsungkan perkawinan dengan saudara istrisetelah istri meninggal dunia. Di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu, selain aturan adatyang melarang mengawini saudara istri setelah istri meninggal dunia masihterdapat aturan lain sepertilarangan melangsungkan perkawinan denganperempuan yang sesuku, dengan bekas tunangan saudara yang sesuku danbekas istri saudara yang masih sesuku yang telah diceraikan, baik cerai karenakematian maupun cerai hidup (thalaq). Aturan larangan adat yang berlaku di Desa Tanjung telah turun temurun, sedangkan dalam Hukum Islam tidak terdapat larangan perkawinan yang ditetapkan oleh hukum adat Desa Tanjung,dengan kata lain Hukum Islam membolehkan atau menghalalkan. Beranjak dari latar belakang masalah yang telah penulis kemukakantersebut maka rumusan masalahnya adalah apa yang melatar belakangi larangan mengawini saudara istri setelah istri meninggal dunia di Desa Tanjung serta pandangan hukum Islam terhadap larangan tersebut. Populasi merupakan keseluruhan dari responden yang akan penulis teliti, dalam hal ini pemangku adat sebanyak 15 orang dan keluarga yang melakukan perkawinan ganti lapiok 1 orang maka total populasi sebanyak 16 orang. maka diambil sampel sebanyak 3 orang terdiri dari 2 kepala suko dan 1 keluarga dengan teknik purposive sampling. Untuk mengkaji dan menganalisa permasalahan tersebut penulis melakukan penelitian lapangan dengan observasi dan mewawancarai beberapa orang tokoh agama, tokoh adat, aparat pemerintahan Desa Tanjung serta dua orang keluarga korban aturan adat. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis berkesimpulan bahwa larangan mengawini saudara istri setelah istri meninggal dunia yang terdapat di Desa Tanjung Kec. Koto Kampar hulu tidak sama dengan teori yang telah ditetapkan oleh hukum Islam, namun larangan yang telah menjadi adat kebiasaan di Desa Tanjung tidak dapat diterima oleh hukum Islam karena banyak membawa mafsadah dari pada membawa maslahah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 07 Jul 2021 07:48
Last Modified: 07 Jul 2021 07:48
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/50760

Actions (login required)

View Item View Item