RUDI KURNIAWAN (2013) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUAH-BUAHAN SECARA BORONGAN (Studi Kasus di Pasar Baru Buatan II, Kecamatan Koto Gasib). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
2013_2013284MUA.pdf Download (347kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUAH-BUAHAN SECARA BORONGAN (Studi Kasus di Pasar Baru Buatan II, Kecamatan Koto Gasib) Pada dasarnya segala bentuk mua’malah adalah mubah (boleh) kecuali yang ditentukan lain oleh Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, salah satu bidang mua’malah yang sering dilakukan adalah jual beli, hukum Islam telah mengatur permasalahan ini dengan tegas dalam berbagai macam peraturan. Dalam literatur fiqh juga telah dijelaskan bahwa jual beli dapat terjadi sah apabila telah memenuhi syarat dan rukun yang telah ditetapkan oleh syara’. Pemasalahan di dalam skripsi ini berkisar tentang Praktek jual beli buahbuahan secara borongan yang ada di Pasar Baru Buatan II, serta bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli buah-buahan secara borongan yang ada di Pasar Baru Buatan II. Lokasi penelitian ini bertempat di Pasar Baru Buatan II. yang menjadi alasan daerah ini dijadikan tempat penelitian ialah, karena di tempat ini terjadi transaksi jual beli buah-buahan secara borongan. Penulisan ini menggunakan penelitan lapangan (field research), yaitu dengan cara turun ke lapangan langsung/lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi kepustakaan, Adapun data dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder yang kemudian dianalisis dengan metode analisa Deskriptif kualitatif yang mana penelitian ini bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan, dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Dari hasil penelitian yang diperoleh di lapangan dapat disimpulkan bahwa praktek jual beli buah-buahan secara borongan yang ada di Pasar Baru Buatan II yaitu Penjual menjual buah dengan cara buah dikemas dalam peti dan cara menghitung berat kotor dikurangi berat peti dengan hitungan lima kilogram. Akad dilakukan secara langsung berhadap-hadapan antara penjual dan pembeli dan akad langsung melalui via telepon. Untuk menghindari adanya unsur gharar, maisir, eksploitasi dan riba dengan cara kesepakatan apabila buah tidak layak konsumsi yang dijual secara borongan dapat diganti dan ini dikategorikan dengan dua cara penggantian, pertama, buah dengan buah dimana dapat dilaksanakan dengan penggantian langsung dan penggantian tidak langsung. Kedua, penggantian buah dengan uang. Pembayaran dilakukan dengan dua cara yaitu DP dan pembayaran tunai. Sistem jual beli secara borongan yang diterapkan di Pasar Baru Buatan II terhindar dari unsur ketidakadilan karena hal ini dilakukan untuk kemaslahatan bersama dan demi menjaga kestabilan harga Pasar secara menyeluruh, sistem yang diterapkan apabila dianalisis dengan prinsip-prinsip muamalah, yakni prinsip kebolehan, sukarela, kemanfaatan dan keadilan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa keempat prinsip di atas telah terpenuhi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqaid dan Ilmu Kalam > 297.273 Islam dan Ilmu Ekonomi |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) |
Depositing User: | Surya Elhadi |
Date Deposited: | 07 Sep 2016 09:27 |
Last Modified: | 07 Sep 2016 09:27 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/5026 |
Actions (login required)
View Item |