Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

TRADISI JAPUIK ADAIK DALAM PERNIKAHAN MINANGKABAU DI NAGARI KAMPUNG TANGAH KEC. LUBUK BASUNG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

RANDY HERWINDA, - (2020) TRADISI JAPUIK ADAIK DALAM PERNIKAHAN MINANGKABAU DI NAGARI KAMPUNG TANGAH KEC. LUBUK BASUNG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (705kB)
[img]
Preview
Text
SKRIPSI RANDY HERWINDA.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul : Tradisi Japuik Adaik dalam Pernikahan MinangKabau di Nagari Kampung Tangah Kec. Lubuk Basung dalam Perspektif Hukum Islam. Perkawinan merupakan sunnah rasul yang sudah umum dilakukan oleh sebagian besar manusia khususnya umat Islam. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan perkawinan terutama bagi yang sudah siap untuk melaksanakannya. Bahkan Islam melarang untuk meninggalkan perkawinan karena di balik sebuah perkawinan terdapat banyak sekali manfaat di antaranya adalah memperkuat hubungan antar sesama manusia, memelihara keturunan, menjaga dari kemaksiatan dan melipatgandakan pahala. Setelah melaksanakan pernikahan suami dan istri telah disandangkan hak dan kewajiban suami istri. Tinggal bersama membangun keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Di desa Kampung Tangah Kec. Lubuk Basung suami istri yang telah menikah belum bisa langsung tinggal dalam satu rumah apabila belum dijemput secara adat oleh Mamak (Paman) dari keluarga istri. Pihak dari keluarga laki-laki tidak akan melepaskan suami untuk pergi tinggal di rumah istri apabila belum dijapuik adaik oleh Mamak ( Paman) dari istri. Dalam hal ini tidak ada batasan waktu maksimal, sehingga berapapun lamanya sebelum dilakukannya japuik adaik maka belum diperbolehkan suami dan istri untuk tinggal serumah jika dia tinggal di Nagari tersebut. Keadaan seperti ini hanya berlaku di daerah Kampung Tangah Kec. Lubuk Basung, jika di luar daerah Kampung Tangah Kec. Lubuk Basung suami dan istri boleh tinggal serumah. Suatu waktu jika suami dan istri kembali ke Kampung maka mereka tetap tidak diperbolehkan untuk tinggal serumah. Aturan seperti ini sudah ada sejak zaman nenek moyang sebelum masuknya agama ke kampung tersebut, maka jika ada pasangan suami istri yang melanggar maka akan dikenakan sanksi adat yang berupa dikucilkan dari kampung dan tidak boleh tinggal serumah di kampung tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tradisi Japuik Adaik dalam Pernikahan MinangKabau di Nagari Kampung Tangah Kec. Lubuk Basung dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap Tradisi Japuik Adaik dalam Pernikahan MinangKabau di Nagari tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan / field research dan sumber data penelitian ini adalah sumber data primer, sekunder. Teknik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah observasi,wawancara dan angket. Kesimpulannya adalah bahwa adat masyarakat selama masih dalam koridor yang tidak bertentangan dengan prinsip yang ada pada nushus serta mengikuti rambu-rambu yang telah disepakati oleh jumhur ulama, maka boleh dijadikan landasan berdalil apalagi hanya dalam perihal furu’ yang sangat memungkinkan sekali terjadi perbedaan dalam aplikasinya. Bahwa Japuik Adaik merupakan unsur budaya adat istiadat Minangkabau yang perlu dilestarikan dalam hal ini tidak melanggar syariat perkawinan kemudian adat ini mesti menjadi khazanah kekayaan kultur keilmuan hukum islam di Indonesia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 24 Feb 2021 01:43
Last Modified: 24 Feb 2021 01:43
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/46186

Actions (login required)

View Item View Item