Muhammad Iqbal (2014) PEMBERITAAN JATUHNYA PESAWAT HAWK 200 TNI AU DI KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR DALAM PERSPEKTIF UU PERS NO 40 TAHUN 1999 DI SURAT KABAR RIAU POS. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.

Preview	Text FM.pdf Download (627kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (111kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (49kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (60kB) | Preview
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (45kB)
Preview	Text BAB V.pdf Download (17kB) | Preview
Preview	Text EM.pdf Download (19kB) | Preview

Abstract

Kebebasan pers dalam mempublikasikan informasi kepada masyarakat telah diatur dalam Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik. Namun, pada saat wartawan melakukan peliputan di lapangan, masih ada oknum yang menghalangi wartawan dalam mengambil kejadian. Pada saat ini masih ada oknum yang melakukan pelarangan terhadap wartawan hingga melakukan tindak kekerasan yang akan melakukan peliputan terhadap suatu peristiwa. Sebagaimana diketahui dalam UU Pers No. 40 Tahun 1999 mengatakan bahwa “Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran.” Kebebasan pers sebagai sarana terpenuhinya hak asasi manusia untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. Kode etik jurnalistik adalah aturan prinsip yang dirumuskan oleh pengemban etika, mereka adalah orang-orang profesional yang mengemban profesi. Kode etik tidak dibuat sebagai cara yang mendetail dalam pemecahan masalah etika, tapi prinsip umum yang dapat mendorong pilihan moral. Untuk mencari kevaliditasan berita jatuhnya pesawat Hawk 200 TNI AU menggunakan rumus ∑, dimana hal yang dicari adalah nilai Ha dan H0. Uji validitas yang dicari pada penelitian ini ada enam, yakni pada kategori hari, kategori jenis berita, kategori bahasa, kategori orientasi berita, kategori banyak kata dalam berita dan kategori tema.

Actions (login required)

View Item