NUR ANISAH (2013) TARI BARONGSAI OLEH UMAT ISLAM DI KOTA PEKANBARU MENURUT PERSFEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2013_2013205AH.pdf Download (506kB) | Preview |
Abstract
Berdasarkan firman Allah Swt diatas, jelas memberikan isyarat kepada kita bahwa kita umat Muslim dilarang untuk mengikuti acara keagamaan-keagamaan agama lainnya. Apakah dalam hal ini termasuk didalamnya bekerja sebagai penari barongsai dengan orang musyrik? Apakah maksud firman Allah SWT tersebut cuman larangan bagi kita untuk tidak ikut dalam ibadahnya mereka? Karna itu, khusus dalam persoalan bekerja sebagai penari barongsai dengan orang musrik sangat diperlukan kejelasan hukumnya. Dan yang menjadi Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan tari barongsai oleh umat Islam di Kota Pekanbaru, dan faktor apa yang menyebabkan penganut agama Islam mau bekerja sebagai penari barongsai, serta bagaimanakah pandangan hukum Islam terhadap orang Islam yang bekerja sebagai penari barongsai. Adapun lokasi penelitian yaitu di Kota Pekanbaru, yakni Vihara Dharma Meta yang terletak di Jalan Riau Ujung, Vihara Dharma Dwi Sakti yang terletak di Jalan Karya Indah, dan Vihara Dharma Loka yang terletak di Jalan Pasar Bawah. Dengan jumlah populasi 42 orang dan penulis mengambil sampelnya dengan teknik total sampling yakni 42 orang responden. Tujuan penilitian ini untuk mengetahui pelaksanaan tari barongsai oleh umat Islam di Kota Pekanbaru, untuk mengetahui faktor yang menyebabkan penganut umat Islam mau bekerja sebagai penari Barongsai, serta untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap orang Islam yang bekerja sebagai penari Barongsai. Sumber data yang penulis gunakan adalah data primer yang di peroleh langsung dari pemimpin, pelatih dan para penari barongsai, dan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur yang memiliki korelasi dengan masalah yang di teliti, baik berbentuk buku, maupun berbagai informasi media masa. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan angket. Metode penulisannya adalah metode deskriptif analatif , metode deduktif, dan metode induktif. kesimpulannya dengan mengikuti berbagai macam ritual tersebut itu sama saja merupakan mengikuti kegiatan keagamaan umat Buddha, mengikuti kegiatan keagamaan umat Buddha secara tidak langsung mendekatkan kita pada golongan mereka, sebagaimana bunyi hadist menerangkan: عن ابن عمر قال: قال رسول لله صلى لله علیھ وسلم: من تشبھ بقوم فھو منھم. Artinya: “ Dari Ibnu Umar ia bekata, Rasulullah Saw bersabda, barang siapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka”. Dengan demikian hukum bekerja sebagai penari barongsai jatuh kepada Syubhat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | Surya Elhadi |
Date Deposited: | 20 May 2016 03:57 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 04:00 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/3316 |
Actions (login required)
View Item |