Sunanik (2011) MUSTAHIQ ZAKAT FITRAH MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus Pada Masjid Istiqamah Dan Masjid Al-Kautsar Di Kelurahan Tangkerang Tengah Pekanbaru). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2011_2011147.pdf Download (424kB) | Preview |
Abstract
Zakat fitrah merupakan alternatif yang diberikan oleh islam yang menyelesaikan masalah kemiskinan pada Hari Raya Idul Fitri. Diharapkan dengan adanya zakat fitrah kehidupan masyarakat lemah akan terangkat. Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam, oleh karena itu sekurang kurangnya pada hari itu kemiskinan dapat dibatasi dengan zakat fitrah. Maka dari itu zakat fitrah harus dikelola dengan baik dan benar-benar tentunya disalurkan kepada yang berhak menerimanya. Sehingga apa yang diharapkan dari zakat fitrah itu sendiri dapat tercipta. Adapun masalah yang diteliti yaitu Siapa saja mustahiq yang mendapat zakat fitrah, persamaan dan perbedaan, serta analisis Hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan terhadap mustahiq zakat fitrah di kedua masjid. Penulis mengangkat judul ini karena penulis ingin membandingkan secara dekat siapa saja mustahiq yang dilaksanakan oleh panitia zakat fitrah, persamaan dan perbedaannya serta analisis Hukum Islam. Dengan demikian penulis yang mengambil lokasi di masjid Istiqamah dan masjid Al-Kautsar di kelurahan Tangkerang Tengah Pekanbaru. Adapun mustahiq zakat fitrah di kedua masjid yaitu Pada masjid Istiqamah lebih memprioritaskan kepada asnaf yang delapan jika ada pada saat itu, diantara asnaf yang ada yaitu fakir, miskin, amil, fisabilillah, muallaf, ibnu sabi dan cadangan. Sedangkan pada masjid Al-Kautsar diantara asnafnya yaitu fakir, miskin, amil, fisabilillah dan bagian untuk masjid. Penulis mengumpulkan data dengan melakukan observasi dan wawancara. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh panitia zakat fitrah. Panitia zakat fitrah di masjid Istiqamah tahun 2009 adalah 12 orang dan tahun 2010 adalah 15 orang, sedangkan pada masjid Al-Kautsar tahun 2009 adalah 10 orang dan tahun 2010 adalah 12 orang. Karena mengenal waktu dan tempat, dalam penelitian ini mengambil sampel yaitu penulis hanya mewawancarai dengan menunjuk langsung panitia zakat fitrah dan para mustahiq yang dinamakan dengan Purposive Sampling. Melalui penelitian, akhirnya penulis menyimpulkan bahwa mustahiq zakat fitrah di kedua masjid tersebut terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu Fakir, Miskin, Amil, Muallaf dan Fisabilillah. Sedangkan perbedaannya yaitu pada masjid Istiqamah adanya bagian untuk cadangan seandainya ada mustahiq yang menyusul dan pada masjid Al-Kautsar yaitu tidak ada asnaf ibnu sabil dan adanya bagian tersendiri untuk membantu pembangunan masjid. Berdasarkan hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan zakat fitrah bagi mustahiq yang dilakukan di masjid Istiqamah tidak bertentangan dengan ajaran Hukum Islam, sedangkan pengelolaan zakat fitrah yang dilakukan pada masjid Al-Kautsar bertentangan dengan ajaran Hukum Islam, yaitu pada bagian tersendiri untuk membantu pembangunan masjid.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.8 Sekte-sekte dalam Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Mutiara Jannati |
Date Deposited: | 06 Jan 2016 02:46 |
Last Modified: | 06 Jan 2016 02:46 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/323 |
Actions (login required)
View Item |