Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

KAJIAN FIQHUL HADÎTS TENTANG “FITNAH TANDUK SETAN DARI NEGERI MASYRIQ (NEJED)”

IKHSANUL HADI AL HARZI (2013) KAJIAN FIQHUL HADÎTS TENTANG “FITNAH TANDUK SETAN DARI NEGERI MASYRIQ (NEJED)”. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
2013_201316TH.pdf

Download (520kB) | Preview

Abstract

Dewasa ini muncul dari sementara kalangan yang meninggalkan cara-cara yang telah ditetapkan oleh para ‘Ulama’ Ahli hadȋts dalam hal-hal memahami hadȋts Nabi ShollAllâhu ‘Alaihi Wasallam. Hal ini berimplikasi kepada terjadinya pemahaman yang rancu yang kadang-kadang hanya didasarkan pada rasa ta’assub pada kelompok,Madzhab maupun individu tertentu, sehingga yang terjadi adalah semakin jauhnya pemahaman yang diperoleh dari maksud yang diinginkan oleh Nabi ShollAllâhu ‘Alaihi Wasallam apalagi hadȋts yang dipahami bersifat khobar yang ghô’ib . Didalam memahami hadȋts yang bersifat ghô’ib dan mengandung makna yang musykȋl terutama ketika hadȋts itu berisi tentang kejadian yang baik maupun yang buruk terhadap keadaan suatu kelompok, maka tidak jarang adanya klaimklaim, baik itu klaim untuk mendukung pendapat dan Madzhab tertentu maupun Klaim untuk menjelekkan menghancurkan identitas kelompok tertentu sampaisampai mereka membuat-buat hadȋts palsu untuk memperkuat hujjah mereka, dan inilah yang menjadi objek penelitian ini. Hadîts yang dimaksud adalah hadȋts yang dikenal dengan hadȋts “Fitnah Tanduk setan Dari Negeri Masyriq (Nejed)”. Berdasarkan hadȋts tersebut ada yang menge-klaim bahwa Tanduk setan yang dimaksud hadȋts tersebut bercerita tentang nubuwwah Nabi akan kemunculan kelompok yang mereka sebut dengan Salafi Wahhabi dari Nejed. Dan Nejed pada matan hadȋts tersebut adalah Negara Saudi Arabia. Penelitian ini tidaklah membahas tentang kelompok yang dikenal dengan kelompok Salafi Wahhabi tetapi penelitian ini akan meneliti tentang bagaimana Fiqh Al- hadȋts nya menurut ‘ulamâ’ pen-syarah hadȋts yang telah menjelaskan jauh sebelum munculnya kelompok Salafi Wahhabi sehingga lebih objektif dengan melihat pemahaman yang benar dari penjelasan Imâm pen-syarah hadȋts yang mu’tabar beserta kitabnya yang mu’tabar dan mu’tamad. Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana Pemahaman (Fiqh al- hadȋts) terhadap hadȋts yang menjelaskan tentang “Fitnah Tanduk Setan dari Negeri Masyriq (Nejed)” tersebut. Fiqih pada penelitian ini bukanlah Fiqih dalam arti bidang spesifik keilmuan, tetapi seperti yang dikemukakan oleh Prof.Dr.Daniel Juned adalah Fiqih secara makna Generalnya, yakni pemahaman. Penelitian ini merupakan jenis penelitian library resech. Dalam mengerjakannya, peneliti menggunakan metode dokumenter, yaitu: membaca atau menggali yang kemudian dianalisa dari data-data primer, yakni beberapa kitab hadȋts yang diambil dari setiap klasifikasi kitab, diantaranya: Shohîh Al-Bukhôri, Shohîh Muslim ,Muwattho’ Imâm Mâlik, Musnad Ahmad Bin Hanbal, Musnad Asy-Syâmiyyin , Sunan Turmudzi, Sunan At- Tabrôni. Kemudian Kitab-kitab Syarah seperti: Fathul Bâri, Syarah Muslim Li An-Nawâwi, Tuhfatul Ahwâdzi, Al-Qobas Syarah Muwattho’ dll. Dan data-data yang sekunder yang berhubungan dengan pembahasan hadȋts ini. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa hadȋts “Fitnah Tanduk setan Dari Negeri Masyriq (Nejed)” berkualitas shohîh dan Masyriq dalam hal ini adalah Nejed yang dimaksud oleh Rosȗlullâh pada hadȋts “Fitnah Tanduk Setan dari Negeri Masyriq (Nejed)” adalah Nejed Iraq berdasarkan penjelasan Imâm-Imâm Ahli hadȋts separti : Ibn Hajar Al – ‘Asqolâni, Al-Kirmâni, Al-‘Aini, Ibn Batthôl, Shofîyyurrohmân Al-Mubârokfȗri, Muhammad Al- Mubârokfȗri, Dr. ‘Abd As-Sanad Hasan Yamamah, Muhammad Zakariyyâ Al- Kandahlawî, Hisyâm Bin Ahmad Al-Wuqqosyî Al-Andalusî, Al-Baghôwi dalam kitab Syarah mereka. Pendapat yang mengatakan Nejed yang dimaksud adalah Nejed Hijaz (Saudi Arabia) tidaklah kokoh karena tidak satupun kitab syarah yang menjelaskannya dan tidak berdasarkan metode yang ditetapkan. Sejarah dan fakta lapangan membuktikan kebenaran hadȋts Nabi di atas. Benarlah ‘Iraq adalah sumber fitnah, baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Seperti: Keluarnya Ya’jȗj dan Ma’jȗj, Perang Jamal, Perang Shiffîn, Fitnah Karbala’ dll. Tanduk setan (Qorn asy-syaitôn) pada lafazh hadȋts tersebut bermakna kekuatan setan yang ingin menguasai manusia untuk memalingkan manusia daripada menyembah Allâh semata kepada menyembah setan dengan berbagai fitnah yang terus bergejolak. Keutamaan yang tetap dalam bentuk umum tidak menjadi ketetapan bagi individu begitu juga kecaman yang tetap dengan keumuman tidak menjadi ketetapan bagi Individu. Jika benar bahwa yang dimaksud Najd adalah Iraq atau Hijaz, maka kita tidak boleh menetapkan celaan dan kecaman kepada pribadi-pribadinya karena tidak otomatis penduduk negeri tersebut menjadi tercela. Bumi tidak mensucikan individu selain itu Celaan dan kecaman terhadap suatu daerah tertentu terkait fitnah yang akan terjadi didaerah tersebut tidak terjadi sepanjang kurun dan waktu tapi terkadang daerah tersebut adalah mercusuar dari pengetahuan dan keilmuan serta kejayaan. Peneliti berharap, semoga penelitian ini menjadi wawasan keilmuan yang bermanfaat bagi peneliti sendiri, dan dapat dijadikan rujukan dan alternatif bagi pengkaji studi hadȋts beserta keilmuannya, Khususnya mengenai Fiqh Al- hadȋtsnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: Surya Elhadi
Date Deposited: 20 May 2016 03:40
Last Modified: 08 Sep 2016 07:40
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/3022

Actions (login required)

View Item View Item