Tomi Anggara, - (2020) Tradisi Cerai Gugat “Kain Saolai Tuun di Pinggang”dalam Pembagian Harta Bersama Pada Masyarakat desa Tanjung Kuyo kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan Di Tinjau Menurut Hukum Islam. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (714kB) |
|
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Tomi Anggara (2020): Tradisi Cerai Gugat “Kain Saolai Tuun di Pinggang”dalam Pembagian Harta Bersama Pada Masyarakat desa Tanjung Kuyo kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan Di Tinjau Menurut Hukum Islam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penulis karena adanya perbedaan antara adat desa Tanjung Kuyo kecamataan Pangkalan Lesung kabupaten Pelalawan dan hukum Islam dalam pembagian Harta bersama. Penyebab terjadinya karena istri menggugat cerai suami dan pihak adat memutuskan istri tidak mendapat apapun. Sedangkan berdasrkan hukum Islam harta bersama harus dibagikan karena terdapat hak antara suami dan istri didalamnya. Kemudian yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan Tradisi Cerai Gugat kain saolai tuun di pinggang Pada Masyarakat Desa Tanjung Kuyo Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan, dan Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap Pelaksanaan Tradisi cerai gugat kain saolai tuun di pinggang dalam Pembagian Harta Bersama Pada Masyarakat Desa Tanjung Kuyo Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Desa Tanjung Kuyo kecamatan Pangkalan Lesung dengan menggunakan data primer, data sekunder dan data tersier dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 10 orang yang trlibat langsung dalam pelaksaanan tradisi ini dengan menggunakan teknik total sampling. Setelah data terkumpul penulis melakukan analisa data dengan menggunakan data kualitatif serta menggunakan metode penulisan deduktif, induktif dan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa alasan istri tidak diberikan harta bersama ada 3 yaitu: karena kesalahan istri, Kedua, gugatan cerai yang dilakukan istri terhadap suaminya dianggap menurunkan derajat kaum laki-laki dan yang ketiga sudah menjadi tradisi yang turun temurun sejak zaman nenek moyang dahulu, dan apabila ditinjau berdasarkan hukum Islam tentang Tradisi Cerai Gugat “Kain Saolai Tuun di Pinggang”dalam Pembagian Harta Bersama Pada Masyarakat Desa Tanjung Kuyo Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan sudah sesuai dengan hukum islam, karena dalam hukum Islam lebih mengutamakan kemaslahatan yang lebih besar daripada kemudhoratan yang lebih ringan. Kata kunci:Tradisi, Perceraian, Harta Bersama.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum > 001 Ilmu Pengetahuan > 001.42 Metode Riset 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 02 Sep 2020 02:00 |
Last Modified: | 02 Sep 2020 02:01 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/30043 |
Actions (login required)
View Item |