Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

Pembayaran Zakat Fitrah dengan Beras Hasil Perkebunan Sendiri Dikalangan Petani Padi di Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampa Ditinjau Menurut Hukum Islam

Intan Purnamasari, - (2020) Pembayaran Zakat Fitrah dengan Beras Hasil Perkebunan Sendiri Dikalangan Petani Padi di Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampa Ditinjau Menurut Hukum Islam. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img] Text (BAB IV)
bab iv.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (687kB)
[img] Text
gabungan kecuali bab iv.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Intan Purnamasari (2020): Pembayaran Zakat Fitrah dengan Beras Hasil Perkebunan Sendiri Dikalangan Petani Padi di Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampa Ditinjau Menurut Hukum Islam Penelitian ini berjudul “Pembayaran Zakat Fitrah Dengan Beras Hasil Perkebunan Sendiri Dikalangan Petani Padi di Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampa Di Tinjau Menurut Hukum Islam”. Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan bagi ummatnya, termasuk Islam juga telah mengatur tuntunan ketentuan dalam membayar zakat fitrah yang telah Allah wajibkan pada manusia. Dalam ketentuan hukum Islam Zakat Fitrah haruslah dibayar dengan menggunakan makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh suatu masyarakat diwilayah tersebut. Apabila makanan pokok didaerah tersebut terdiri dari beberapa jenis, maka gunakanlah makanan pokok yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat tersebut. Apabila makanan pokok mereka terdiri dari beberapa macam seperti beras merah dan lain sebagainya, maka gunakanlah beras yang minimalnya berkualitas menengah. Jika yang berzakat ingin membayar zakat fitrahnya dengan beras yang lebih bagus tidak mengapa tetapi apabila dia membayar zakat fitrah dengan beras yang paling buruk kualitasnya maka maka hal itu tidak diperbolehkan. Berbeda dengan para petani Desa Pulau Birandang, mereka membayar zakat fitrah mereka dengan beras hasil pertanian mereka sendiri, sementara makanan pokok mereka khususnya para petani padi bukanlah berasal dari hasil pertanian mereka melainkan dibeli dari beras hasil pertanian wilayah lain. Selain itu harga beras kampung atau beras dari hasil pertanian masyarakat nilai jualnya sangatlah murah bahkan paling murah diantara beras yang ada. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalahapa alasan para petani padi di Desa Puau Birandang membayar zakat fitrah mereka dengan menggunakan beras dari hasil pertanian mereka sendiri serta Bagaimana tinjauan hukum Islamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan para petani padi di Desa Pulau Birandang membayar zakat mereka dengan menggunakan beras dari hasil pertanian mereka sendiri serta untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islamnya. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilaksanakan di Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar Provinsi Riau, sumber data penelitian ini adalah data primer yang didapat dari responden yaitu pemuka agama, pemuka adat, pemuka masyarakat serta masyarakat yang melaksanakan tradisi ini.Data sekundernya adalah kitab-kitab yang terkait dengan penelitian ini serta adanya data tersier yang merupakan data pelengkap yang bersumber dari kamus dan lain-lainnya.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani padi di Desa Pulau Birandang yang membayar zakat fitrah mereka dengan menggunakan beras dari hasil pertanian sendiri, pemuka adat, pemuka agama dan pemuka masyarakat Desa Pulau Birandang. Karena tidak terdatanya jumlah masyarakat yang masih bertani padi hingga saat ini ditambah juga btidak terdatanya para petani padi yang membayar zakat fitrahnya dengan beras hasil pertanian sendiri,sehingga tidak bisa diketahui secara pasti berapa jumlah masyarakat yang melaksanakan tradisi ini, maka peneliti menetapka sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 orang dengan menggunakan Metode Purposive Sampling, dimana penulis menetapkan sendiri jumlah populasi guna mencari data-data yang akurat sehingga penelitian ini memenuhi syarat keilmiahan. Adapun metode pengumpulan data adalah observasi dan wawancara, kemudian data-data tersebut dianalisis secara kualitatif. Dari hasil penelitian dapat dipahami bahwa tradisi pembayaran zakat fitrah oleh petani padi di Desa Pulau Birandang dilaksanakan oleh masyarakat karena hal itu telah terbiasa mereka lakukan secara turun temurun. Mereka menggap pembayaran zakat fitrah dengan beras hasil pertania sendiri . Hal itu dikarenakan zaman dahulu makanan pokok masyarakat khususnya para petani adalah pberas dari hasil pertanian mereka dan beras ini merupakan beras termahal yang ada di Desa Pulau Birandang ketika itu.Saat sekarang masyarakat tidak lagi menjadikan beras dari hasil pertanian sebagai makanan pokok. Hal ini dikarenakan sedikitnya pasokan beras sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari para petani, saat sekarang tidak ada harga yang bisa dipatok untuk beras kampung karena tidak adanya kegiatan jual beli beras kampung tersebut.Ditinjau dari hukum Islam pembayaran zakat fitrah oleh petani padi dengan beras hasil pertaniannya tidak bertentangan dengan ketentuan Islam. Oleh sebab itu tradisi ini boleh untuk dilaksanakan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum > 001 Ilmu Pengetahuan > 001.42 Metode Riset
300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 03 Sep 2020 00:59
Last Modified: 03 Sep 2020 00:59
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/30038

Actions (login required)

View Item View Item