MUHAMMAD ASISI (2012) PELAKSANAAN KONTRAK PEMBANGUNAN PARIT BETON DI KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 (STUDI KASUS ANTARA DINAS BINA MARGA DENGAN CV. SURYA JAYA). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2013_2013171IH.pdf Download (311kB) | Preview |
Abstract
Berkenaan dengan kontrak antara Kepala Bidang Pengairan Dinas Bina Marga dengan CV.Surya Jaya, tentang pekerjaan pembuatan pembangunan parit beton jalan Sukamaju RW.07 Kelurahan Duri Barat Kecamatan Mandau, maka dalam pelaksanaannya perlu dilihat apakah sudah sesuai atau belum dengan substansi kontrak yang telah disepakati, agar tidak menimbulkan kerugian bagi pihak lain. Di antara pelaksanaan kontrak yang tidak sesuai dengan substansi kontrak adalah, bahwa pihak kedua CV.Surya Jaya tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang diperjanjikan, kemudian juga dalam masa uji coba selama 180 (seratus delapan puluh hari) setelah serah terima juga tidak sempurna dalam melakukan perbaikan. Dengan demikian maka pihak kedua telah melakukan wanprestasi, karena tidak melakukan sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan. Sebagai contoh ada tembok parit yang retak-retak, kemudian campuran semen yang terlalu banyak pasirnya sehingga terlihat retak-retak, serta ukuran besi yang lebih kecil dan sebagaianya. Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut bagaimana pelaksanaan kontrak antara Kepala Bidang Pengairan pada Dinas Bina Marga Kabupaten Bengkalis dengan Direktur CV.Surya Jaya dalam pembuatan bangunan parit beton Jalan Sukamaju di Kecamatan Mandau, serta bagaimana penyelesaian wanprestasi dalam pelaksanaan kontrak antara Kepala Bidang Pengairan Dinas Bina Marga Kabupaten Bengkalis dengan Direktur CV.Surya Jaya dalam pembuatan bangunan parit beton jalan Sukamaju di Kecamatan Mandau. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian lapangan, dimaksudkan untuk menjelaskan serta klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan yang terjadi, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah data yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan variabel. Penelitian bersifat deskriptif tidak melakukan pengujian hipotesis. Salah satu tipe penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan melalui penelitian survey, yakni tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya dilakukan secara intensif, mendalam dan komprehensif. Penelitian survey dapat dilakukan terhadap seseorang atau kelompok orang, yang ditelaah dan ditelusuri, sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Melalui metode penelitian deskriptif, hasil penelitian ini diharapkan dapat secara tepat dan rinci menjelaskan pelaksanaan kontrak pada Dinas Bina Marga Kabupaten Bengkalis dengan CV.Surya Jaya dalam pembuatan Parit Beton Jalan Sukamaju Kecamatan Mandau. Dari hasil penelitian dapat diketahui, bahwa pelaksanaan kontrak antara Kepala Bidang Pengairan Dinas Bina Marga Kabupaten Bengkalis dengan Direktur CV.Surya Jaya dalam pembangunan Parit Beton di Jalan Sukamaju RW.07 Kelurahan Duri Barat Kecamatan Mandau, pada prinsipnya dilakukan berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan Pemborongan Nomor.10.PPB/PPP/AIR/G.2/BM.P/VIII/2010. Namun di lapangan pekerjaan tersebut tidak dapat diselesaikan oleh pihak kontraktor (CV.Surya Jaya) sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan, tetapi melebihi jangka waktu yang ditentukan, yakni seharusnya proyek tersebut selesai pada Bulan Desember 2010, tetapi baru dapat diselsaikan pada Bulan Januari 2011. Di sini jelas bahwa pihak kedua (CV.Surya Jaya) telah melakukan wanprestasi, yakni tidak dapat menyelesaikan sesuai dengan yang telah diperjanjikan. Penyelesaian wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian tersebut adalah, bahwa pihak pertama (Dinas Bina Marga) memutuskan bahwa pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut tetap harus diselesaikan oleh pihak kedua (CV. Surya Jaya), dengan perpanjangan waktu sebagaimana yang disepakati. Penyelesaian secara musyawarah ini diambil karena masing-masing pihak juga mempunyai kelemahan dan kekurangan. Bagi pihak kedua terlambat dalam menyelesaikan proyek karena pengaruh kondisi alam dan lingkungan, sedangkan pada pihak pertama terlambat dalam mencairkan dana karena terkait aturan yang berlaku. Oleh karena itu penyelesaian yang terbaik adalah dengan jalan musyawarah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum > 342.598 Hukum Konstitusi di Indonesia, Hukum Tata Negara Indonesia |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Surya Elhadi |
Date Deposited: | 10 Mar 2016 08:11 |
Last Modified: | 08 Sep 2016 03:22 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/2917 |
Actions (login required)
View Item |