Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

PERANAN AKAL DALAM MENYINGKAP KEBENARAN (Studi Terhadap Kisah Hayy Ibn Yaqzhan Karya Ibn Thufail (1110-1185 M)

YULISMAR (2013) PERANAN AKAL DALAM MENYINGKAP KEBENARAN (Studi Terhadap Kisah Hayy Ibn Yaqzhan Karya Ibn Thufail (1110-1185 M). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
2013_201309AF.pdf

Download (536kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul “Peranan Akal dalam Menyingkap Kebenaran (Studi terhadap Kisah Hayy Ibn Yaqzhan Karya Ibn Thufail (1110-1185 M)”, mengkaji bagaimana peranan akal dalam menyingkap kebenaran seperti yang termaktub pada karya Ibn Thufail, “Hayy Ibn Yaqzhan”. Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diciptakan Allah mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan mahkluk-mahkluk ciptaan Allah yang lainnya. Satu hal yang membuat manusia lebih baik dari mahkluk yang lain yaitu manusia mampu berpikir dengan akalnya, karena manusia dianugerahi oleh Allah dengan akal sehingga dengannya manusia mampu memilih, mempertimbangkan, menentukan jalan pikirannya sendiri. Agama Islam sangat menjunjung tinggi kedudukan akal. Dengan akal manusia mampu memahami Al-Qur’an sebagai wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan akal juga manusia mampu menelaah kembali sejarah Islam dari masa lampau. Namun, akal walaupun dianggap memiliki daya yang tidak terbatas, ternyata tetap memiliki keterbatasan, yaitu ketika hendak menggambarkan keazalian mutlak, ketidak-akhiran zaman, qadim, hadis (baharu), dan hal-hal lain yang sejenis dengan itu. Di sinilah peranan wahyu sebagai suluh dan pelita yang menggiring pemikiran manusia ke jalan kebahagiaan dan kebenaran yang hakiki. Sekilas, kisah Hayy Ibn Yaqzhan karya Ibn Thufail ini seperti kisah dongeng atau hayalan, tetapi jika perkataan “Hayy Ibn Yaqzhan” diganti dengan “akal” dan jika pulau yang jauh itu dianggap bumi yang kita diami ini, tentulah kisah itu menjadi sejarah yang benar, tidak ada tanda-tanda hayalan sama sekali di dalamnya, kecuali apabila pelaku utama dalam kisah itu meninggalkan peranannya. Pikiran-pikiran tentang ma’rifah, wujud, iman kepada Tuhan dan keutamaannya, nampak jelas di celah-celah kisahnya, bagaimana akal berangsurangsur mencapai pengetahuan (ma’rifah), sehingga ia mengetahui Tuhan, kebenaran, kebaikan dan keindahan. Inti pemikiran Ibn Thufail dalam kisah ini adalah tidak adanya pertentangan antara akal dan wahyu, karena keduanya samasama berakhir pada satu tujuan yaitu ma’rifah terhadap Tuhan. Untuk menjawab pokok permasalahan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan riset pustaka (Library Research) yaitu dengan membaca buku-buku, mencatat, kemudian mengumpulkan bagian-bagian yang berkaitan dengan pembahasan, meneliti dan menganalisa serta mengambil sumber-sumber lain yang berhubungan. Adapun sumber primer yang penulis gunakan adalah buku karangan Ibn Thufail yang berjudul Hayy Ibn Yaqzhan. Penarikan kesimpulan dengan menggunakan tekhnik deskriptif analitik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Aqidah
Depositing User: Surya Elhadi
Date Deposited: 27 Apr 2016 09:40
Last Modified: 09 Sep 2016 07:55
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/2888

Actions (login required)

View Item View Item