Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

HUKUM ADAT PERKAWINAN MARGA DI LAMPUNG TIMUR DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYAR I’AH

HUZAINI, - (2020) HUKUM ADAT PERKAWINAN MARGA DI LAMPUNG TIMUR DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYAR I’AH. Disertasi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img] Text
DISERTASI HUZAINI OK.pdf

Download (3MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V HUZAINI OK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (958kB)

Abstract

Perkawinan adat Lampung Marga, merupakan rangkaian upacara dan ritual adat yang dimulai dari adat “sebumbangan”, “ngattak keramo”,“begawei”, “ dan adat “bejeneng”. Proses ritual dan upacara adat tersebut, Sudah menyimpang dari hukum Islam, dengan alasan sebagai berikut : Pertama adat “sebumbangan” dilakukan oleh si bujang dan si gadis (calon suami istri) tanpa seizin orangtunya. Kedua ritual adat “ngattak keramo”, yaitu mengandung unsur-unsur musyrik, karena memohon keselamatan kepada selain Allh SWT. Ketiga adat “begawei”, yaitu pengambilan gelar adat dengan menghabiskan biaya yang cukup mahal. Keempat upacara adat “bejeneng” yaitu ritual pemotongan hewan sapi atau kerbau merupakan salah satu syarat utama yang akan diberikan kepada kedua pengantin apabila ingin mendapatkan gelar adat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yang diperoleh dari sumber asli (informan) dan responden yaitu orang yang bisa dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan impormasi atau data-data yang akurat. Sumber data sekunder adalah sumber yang berupa dokumen-dokumen resmi, buku-buku hukum Adat, buku-buku hukum Islam, buku-buku metode penelitian, buku-buku maqashid syar’ah, dan dll. Menurut peneliti proses upacara dan ritual adat tersebut, mengahasilkan dua perspektif yaitu perspektif Agama dan persepektif sosial. Pertama perspektif Agama adalah proses perkawinan adat Lampung Marga akan lebih baik apabila mengutamakan peroses perkawinan secara hukum Islam, agar terhindar dari hal-hal yang menyimpang dari ajaran Agama Islam. Kedua persepektif sosial guna untuk memepertahankan budaya adat yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu, akan tetapi proses adat tersebut dapat diminimalisir kembali baik dari segi biaya dan proses mengambilan gelar dalam perkawinan adat Lampung Marga. Maqashid Syari’ah merupakan jawaban dan solusi dari permasahan diatas, guna menghidari kemudaratan, dan mengutamakan kemaslahatan yang bertujuan untuk menjaga Agama, harta, dan keturunan. Kata kunci : Perkawinan Adat Lampung marga, Perkawinan Hukum Islam, Maqashid Syari’ah

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum
Divisions: Program Pascasarjana > S3 > Hukum Keluarga
Depositing User: pps -
Date Deposited: 28 Jul 2020 01:36
Last Modified: 28 Jul 2020 01:37
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/28677

Actions (login required)

View Item View Item