Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

EKSISTENSI HAKAM DALAM KASUS PERCERAIAN DI MASYARKAT ADAT MELAYU JAMBI

IFFAH, - (2020) EKSISTENSI HAKAM DALAM KASUS PERCERAIAN DI MASYARKAT ADAT MELAYU JAMBI. Disertasi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img] Text
IFFAH OK.pdf

Download (7MB)
[img] Text (BAB IV)
16. BAB IV TERBUKA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (817kB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah tingkat kasus perceraian terus meningkat setiap tahunnya. Di pengadilan agama menggunakan metode mediasi sebagai jalan mempersulit perceraian, namun dominan mengalami kegagalan. Masyarakat Melayu Jambi, kerapatan tengganai menjadi kelompok pertama yang dipercaya suami dan isteri dalam menyelesaikan masalah rumah tangga. Dalam Syari’at Islam, resolusi ini dikenal dengan Tahkim, dan pribadi yang ditunjuk disebut dengan Hakam. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah kriteria, kedudukan, dan legalitas putusan hakam kasus perceraian masyarakat melayu Jambi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; kriteria hakam dalam masyarakat Melayu Jambi diutamakan berasal dari dalam lingkungan keluarga, mempunyai ikatan dan hubungan emosional terhadap para pihak yang berselisih. Tingkatan pertama dinamakan Tengganai. Tengganai terbagi dua: Perbuali dan perbuseso. jenjang yang lebih tinggi yaitu nenek mamak. Kedudukan kerapatan tengganai dan nenek mamak yang ditunjuk sebagai hakam ini tergambar dalam seloko adat jambi “kayu gedang dalam negeri, rimbun daun tempat beteduh, gedang batang tempat besandar, pegi tempat betanyo, balik tempat beberito” dan tugas mereka dalam kelurga “menyelesaikan yang kusut, menjernihkan yang keruh, membentengkan dado, berkatokan keris, bertumpu ditempat yang tajam, bedado ditempat yang panas mancung putus, memakan habis”. Legalitas keputusan mereka sebagai hakam dalam kasus perceraian terungkap dalam seloko “kalau bulat dapat digulingkan, kalau pipih dapat dilayangkan, panjang dapat diukur dan berat dapt ditimbang”, dan para pihak yang berselisih wajib mengikuti keputusan Hakam sebagaimana seloko “Rumah sudah pahat dak bebunyi, api padam puntung idak berasap”. Kata kunci; Hakam, Melayu Jambi

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum
Divisions: Program Pascasarjana > S3 > Hukum Keluarga
Depositing User: pps -
Date Deposited: 13 Jul 2020 04:27
Last Modified: 13 Jul 2020 04:28
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/28149

Actions (login required)

View Item View Item