Rahmad Akbar, - (2020) Adab-Adab dalam Infak (Analisis Ayat-Ayat Sirr dan ‘Alâniyah Dalam Infak). Disertasi thesis, Universitas Negeri Islam Sultan Syarif Kasim Riau.
Text
Bab I, II, III, V, dan Lampiran.pdf Download (8MB) |
|
Text (BAB IV)
Bab IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Rahmad Akbar (2020) : Adab-Adab dalam Infak (Analisis Ayat-Ayat Sirr dan ‘Alâniyah Dalam Infak) Kata Kunci : Adab, Infak, Sirr, ‘Alâniyah. Tesis ini membahas tentang adab-adab dalam infak berdasarkan penafsiranpenafsiran Ulama yang tafsir diantaranya adalah Syekh al-Alusi dalam tafsirnya Rûhu al-Ma’âni, Prof. Wahbah al-Zuhaily dalam tafsirnya al-Munîr, dan Ibnu ‘Âsyûr dalam tafsirnya al-Tahrîr wa al-Tanwîr. Diantara objek analisa dalam penulisan ini adalah ayat-ayat infak yang berafiliasi dengan kata-kata sirr dan „alâniyah. Adapun sebab yang melatarbelakangi penulis untuk mengakaji masalah ini adalah melihat fenomena-fenomena yang terjadi di zaman yang penuh dengan keterbukaan ini banyak diantara para munfiq (orang yang berinfak) yang terangterangan mempublikasikan pemberiannya tanpa memperhatikan keadaan, baik pada pihak yang diberikan maupun keadaan sosial setempat. Di samping itu, penulis melihat adanya pengulangan ayat-ayat infak yang bersanding dengan kata sirr dan „alâniyah dalam al-Qur‟an sebanyak empat kali yaitu pada Q.S. Al-Baqarah ayat 274, Q.S. al-Ra’du ayat 22, Q.S. Ibrahim ayat 3, Q.S. Fâthir ayat 29, dan satu ayat dengan penyandingan lafadz sirran dan jahran. Adanya pengulangan tersebut seperti menjadi pengkhususan untuk diperhatikan, sehingga amalan tersebut tidak tergelincir kedalam kehamapaan dan kesia-siaan. Faktor lainnya adalah ketertarikan penulis terhadap pernyataan Grand Syekh al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Thayyib ketika di rilis oleh Media al-Ahram pada 04 Mei 2019 yang melarang pengambilan foto (dengan media apapun) saat memberikan donasi, zakat, sedekah, atau layanan lainnya kepada mustahik, serta menegaskan untuk menjaga harga diri (wibawa) dan kemuliaan mereka, dan tidak menjadikan kaum fakir-miskin sebagai "Objek Dagang”. Penelitian ini merupakan library research dengan metode maudhû‟iy dan bersifat deskriptif serta melalui pendekatan analisis isi buku. Dari hasil pembahasan penulis,berinfak dengan di sembunyikan lebih diprioritaskan oleh mayoritas ulama dari pada menampilkannya dengan jika dalam konteks infak sunnah, namun jika infak wajib seperti zakat maka kebanyakan ulama lebih menganjurkan untuk ditampakkan. Walaupun ada di antara sebahagian dari ulama yang mengakaitkan penyembunyian pemberian itu jika tertuju kepada orang-orang faqir demi menjaga marwah dan martabat mereka. Kendatipun demikian, infak yang ditampakkan atau di sembunyikan keduanya memiliki ke istimewaan masing-masing. Diantara Manfaatnya adalah penerima infak akan merasa tetap terhormat dan terjaga kewibawaannya di hadapan orang lain jika infak tersebut disembunyikan. Dari sisi pemberi (munfiq) ia akan terpelihara dari unsur pamer dan riya’. Sedangkan keutamaan dan manfaat infak yang dipublikasikan adalah ia akan memperoleh pahala dan keteladanan dari orang yang menyaksikannya
Item Type: | Thesis (Disertasi) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum | ||||||||
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Tafsir Hadist | ||||||||
Depositing User: | pps - | ||||||||
Date Deposited: | 23 Jun 2020 03:04 | ||||||||
Last Modified: | 23 Jun 2020 03:05 | ||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/27531 |
Actions (login required)
View Item |