AULIA RAHMI, - (2020) Mashlahah dalam Fatwa MUI No. 4 Tahun 2005 Tentang Aborsi Kasus Pemerkosaan. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (745kB) |
|
Text
AULIA RAHMI.pdf Download (4MB) |
Abstract
ABSTRAK Aulia Rahmi, (2020): “Mashlahah dalam Fatwa MUI No. 4 Tahun 2005 Tentang Aborsi Kasus Pemerkosaan” Penulisan Skripsi ini dilatar belakangi oleh Fatwa MUI No. 4 Tahun 2005 tentang Aborsi kasus pemerkosaan. Menyadari bahwa banyak Terjadinya kasus aborsi yang dilakukan oleh masyarakat dan juga munculnya pro dan kontra tentang status hukum aborsi dari berbagai kalangan. Hal tersebut telah menarik perhatian Penulis dalam Terkait Mashlahah dalam Fatwa MUI tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaiman Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2005 tentang aborsi kasus pemerkosaan? Bagaimana maslahah dalam Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2005 tentang aborsi kasus pemerkosaan? Penelitian ini bertujuan untuk Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2005 tentang aborsi kasus pemerkosaan. Untuk mengetahui maslahah dalam Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2005 tentang aborsi kasus pemerkosaan. Dalam menjawab permasalahan tersebut, pendekatan yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan (library research), maka sumber data dalam penelitian berasal dari literatur yang ada di perpustakaan. Dimana sumber primernya berasal dari FATWA MUI NOMOR 4 TAHUN 2005 dan sumber data sekundernya berasal dari Fatwa- Fatwa tentang Aborsi, ushul fiqh, dan berbagai referensi kitab- kitab fiqh yang berkaitan dengan pembahasan. Sumber data tersier berasal dari kamus, ensiklopedia, jurnal, majalah, surat kabar dan sebagainya. Setelah diadakan pembahasan terhadap beberapa ulasan permasalahan, maka penulis menyimpulkan: Pertama, Berkaitan dengan aborsi akibat pemerkosaan, MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengeluarkan Fatwa dengan pertimbangan semakin banyak terjadi tindakan aborsi yang dilakukan oleh masyarakat tanpa memerhatikan tuntunan agama, dan aborsi tersebut banyak dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak memiliki kompetensi sehingga menimbulkan bahaya, sehingga MUI membolehkan untuk melakukan aborsi dengan alasan adanya uzur, dharurat, dan hajat. Kedua, adapun mashlahah dalam Fatwa MUI tersebut membolehkan aborsi sebelum janin dalam kandungan belum memiliki ruh, pertimbangannya karena dalam kondisi ini lebih didahului hifzun nafs dan hifzul- aql (jiwa ibu) lebih diutamakan dari pada hifzul-nasl, juga aspek-aspek pertimbangan baik secara fisik maupun psikis ibu. Kata Kunci: Aborsi Kasus pemerkosaan, Mashlahah dan Fatwa MUI
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 18 Jun 2020 02:10 |
Last Modified: | 18 Jun 2020 02:10 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/27374 |
Actions (login required)
View Item |