SITI FATIMAH LUBIS, - (2020) PENGGUNAAN HAK FASAKH OLEH ISTRI NARAPIDANA 2 TAHUN DI LAPAS KELAS II B PASIR PENGARAIAN MENURUT HUKUM ISLAM. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Text
Tesis siti fatimah lubis ok.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB IV)
PDF BAB 4 SITI FATIMAH LUBIS ok.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (584kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan batalnya perkawinan atau putusnya perkawinan. Atau yang dimaksud dengan fasakh nikah membatalkan atau memutuskan ikatan hubungan antara suami dan istri. Dalam hukum Islam tidak ada ketentuan hukum khusus yang mengatur tentang hukuman penjara atau hukuman berat lainnya sebagai alasan hukum perceraian. Namun, “implikasi negatif” dari hukuman penjara dan hukuman berat lainnyalah yang dapat menjadi alasan hukum perceraian, suami menjalani hukuman penjara dan hukuman berat lainnya, dan tidak lagi dapat melaksanakan kewajibannya sebagai suami selain itu, “perilaku yang sangat buruk” sebagai refleksi dari hukuman penjara atau hukuman berat yang dijalani oleh suami dapat menjadi alasan istri mengajukan fasakh terhadap suami. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang yang seluruh jumlah populasi yang di jadikan sampel dengan menggunakan tekhnik total sampling. Dari hasil penelitian ini dapat di fahami bahwa penggunaan hak fasakh istri dibolehkan sesuai pasal 116, istri boleh menggunakan perceraian bila suami mendapat hukuman penjara 5 tahun atau lebih berat. Namun, dalam kenyataannya di lapas istri minta cerai saat suami hanya dipenjara selama 2 tahun. Adapun yang menjadi penyebab istri meminta fasakh terhadap suami yaitu suami nya tersebut masuk penjara dikarenakan memakai narkoba dan menjadi narapidana selama 2 tahun lamanya dan karena nafkah lahir dan batin, terjadi perselisihan antara suami dan istri. Argumentasi hukum bahwa perilaku buruk suami yang terbukti dari hukuman penjara atau hukuman berat lainnya yang dijalani oleh suami karena “melakukan tindak pidana tertentu” sebagai alasan hukum perceraian menurut hukum Islam, kemudian telah dipositivisasi dalam Pasal 116 huruf c Kompilasi Hukum Islam yang menegaskan bahwa perceraian dapat terjadi karena salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 tahun atau hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | pps - |
Date Deposited: | 04 Jun 2020 10:32 |
Last Modified: | 04 Jun 2020 10:32 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/26953 |
Actions (login required)
View Item |