Mhd. Abror (2017) Reinterpretasi Ayat-ayat `Iddah dalam Al-Qur`an (Kajian Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab ). Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Text
1 2017186HK-S2COVER.pdf Download (264kB) |
|
Text
2 2017186HK-S2HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (288kB) |
|
Text
3 2017186HK-S2ABSTRAK.pdf Download (314kB) |
|
Text
4 2017186HK-S2KATA PENGANTAR.pdf Download (300kB) |
|
Text
5 2017186HK-S2DAFTAR ISI.pdf Download (300kB) |
|
Text
6. 2017186HK-S2BAB I.pdf Download (424kB) |
|
Text
7. 2017186HK-S2BAB II.pdf Download (499kB) |
|
Text
8. 2017186HK-S2BAB III.pdf Download (271kB) |
|
Text
9. 2017186HK-S2Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (571kB) |
|
Text
10 2017186HK-S2BAB V.pdf Download (268kB) |
|
Text
11 2017186HK-S2DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (300kB) |
Abstract
‘Iddah, yang oleh para Ulama’ fiqh diartikan sebagai aturan-aturan khusus yang wajib dikerjakan oleh seorang wanita setelah ditalak atau ditinggal mati suaminya seperti harus berdiam diri di rumah tidak boleh keluar. merupakan sebuah perintah yang mau tidak mau harus dijalankan oleh wanita yang diceraikan suaminya baik cerai hidup maupun cerai mati, tanpa terkecuali. Formulasi 'iddah, yang oleh ulama’ klasik maupun modern diartikan sebagai aturan khusus yang wajib dikerjakan oleh seorang wanita sesuai prosedur yang diijtihadkan para ulama’ tersebut, seperti harus berdiam diri di rumah (tidak boleh keluar, tetap tinggal di rumah) serta harus berihdad (tidak boleh bersolek dan berhias) merupakan sebuah perintah yang mau tidak mau harus dijalankan oleh wanita yang diceraikan suaminya baik cerai hidup maupun cerai mati. Ketentuan tersebut, membuat para wanita karier harus berhenti dari aktifitas di luar rumahnya. Segala kontrak kerja, perjanjian kerja, ikatan kerja dan aktifitas sosial yang merupakan perwujudan pengabdian seorang wanita kepada keluarga dan masyarakat, yang notabene dilakukan di luar rumah, haruslah dibatalkan. Atas nama 'iddah, seluruh aktifitas sosial kemasyarakatan yang positif haruslah ditinggalkan. Melalui latar belakang inilah peneliti akan mencoba menafsirkan ulang ayat yang al-Qur’an tentang ‘iddah dengan menggunakan Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian library research. Adapun sumber primer yang digunakan adalah Al-Qur’an dan Kitab Tafsir Al-Misbah yang ditulis oleh M. Quraish Shihab. Sedangkan sumber sekundernya adalah kitab-kitab tafsir, dan sumber-sumber lain yang sekiranya dapat melengkapi penelitian tersebut. Setelah melakukan penelitian ditemukan bahwa Penafsiran ayat-ayat `iddah menurut Kitab Tafsir Al-Misbah yang ditulis oleh M. Quraish Shihab agak sedikit berbeda dengan Ulama lainnya, Menurut Quraish Shihab makna menunggu bukanlah berarti sang istri dituntut untuk memperburuk penampilan., tidak menyisir rambut, atau membersihkan diri sebagaimana yang layak seharihari. Tidak! Yang dilarang adalah berhias, sebagaimana berhias menghadapi seorang yang disegani, atau sebagaimana layaknya menghadiri pesta. Karena itu pula, menurut Quraish Shihab, dapat dibenarkan bagi yang sedang menjalani iddah untuk keluar rumah, seperti wanita yang harus bekerja guna memenuhi kebutuhan hidup diri dan anak-anaknya, atau mengikuti studi, apalagi menempuh ujian, yang bila tidak diikuti, dapat berakibat buruk bagi masa depannya. Tetapi bukan keluar untuk menonton atau menghadiri pesta yang menampilkan suasana gembira ria apalagi hura-hura.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam 200 Agama |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Ms. Melda Fitriana |
Date Deposited: | 19 Feb 2020 04:49 |
Last Modified: | 19 Feb 2020 04:49 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/25995 |
Actions (login required)
View Item |