Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DI ERA MODERN (Pergumulan antara Tradisionalisme dan Modernisasi dalam Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara)

RIADUL MUSLIM HASIBUAN (2013) SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DI ERA MODERN (Pergumulan antara Tradisionalisme dan Modernisasi dalam Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara). Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
2013_201341PAI.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Beranjak dari pemikiran filosofis yang mengatakan bahwa dunia dan segala aktifitas yang ada di dalamnya akan terus berubah. Manusia sebagai aktor kehidupan akan terus melakukan perubahan (pembaruan) untuk mengatasi peroblema kehidupan yang terjadi. Dalam hukum sosial adakalanya perubahan yang dilakukan bersifat siklus, yakni perubahan yang tidak menentu; aktifitas manusia akan berulang-ulang antara primitif, tradisional dan modern, dan adakalanya bersifat linear, yakni perubahan yang terarah dari yang primitif, ke pola tradisional dan modern. Sebagai sebuah sistem, pendidikan tidak dapat melepaskan diri dari berbagai sistem kehidupan yang mengitarinya. Sistem pendidikan harus terus bermetamorfosis menuju tataran yang lebih ideal, karena pendidikan merupakan media transformasi masyarakat. Di era modern, pondok pesantren salafiyah diasumsikan akan melakukan perubahan. Masalahnya adalah ketika melakukan perubahan (modernisasi) apakah pondok pesantren salafiyah menanggalkan tradisinya? Jawaban awal terhadap pertanyaan tersebut, tidak. Lalu bagaimana kebijakan yang dilakukan ketika adanya keinginan untuk mempertahankan tradisinya dan keharusan modernisasi? Pertanyaan ini muncul karena konotasi antara tradisi dan modernisasi merupakan dua kubu yang tidak mungkin menyatu. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan dijadikan sebagai bahan diskusi. Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif, dan pendekatan historis, sosiologis dan fenominologis, penulis berupaya menganalisa sistem pendidikan yang dijalankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendidikan Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan merupakan kombinasi antara unsur tradisionalisme dan modernisasi. Perubahan sistem pendidikan pondok pesantren salafiyah di satu sisi merupakan proses linear, artinya berbagai sistem pendidikan telah diperbarui sebagai respon terhadap modernitas. Namun di sisi lain ada suatu keinginan untuk tetap memegang bahkan ingin kembali kepada paradigma tradisional (proses siklus). Maka, pada hakikatnya perubahan yang terjadi pada sistem pendidikan pondok pesantren tersebut merupakan proses perubahan menuju terciptanya pendidikan integral. Kebijakan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan ketika dihadapkan kepada keinginan untuk melestarikan tradisionalisme dan keharusan modernisasi adalah: (a) sistem pengajaran tradisional seperti bandongan dan sorogan berjalan diluar sistem klasikal; (b) kitab kuning tetap digunakan sebagai rujukan dalam materi-materi keislaman di madrasah; (c) madrasah tersebut memiliki kurikulum hasil kombinasi kurikulum Kementerian Agama dan kepesantrenan (masing-masing 50 %); (d) guru kitab kuning diupayakan dari golongan kyai, guru keagamaan nonkitab kuning (buku Kemenag) dari “kyai” profesional (Drs., S.Ag., dan S.Pd.I.), sedangkan tenaga pengajar pelajaran umum dari kalangan guru profesional lainnya; (e) bersikap terbuka terhadap kebijakan negara (politik pendidikan); (f) mengupayakan kultur pondok pesantren dalam hubungan sosial. Dinamika perubahan yang terjadi dalam sistem pendidikan pondok pesantren salafiyah mengharapkan kebijakan dari lembaga-lembaga Pendidikan Tinggi Agama Islam (PTAI) seperti UIN, IAIN, STAIN/STAIS. Dengan membuka Program Studi/Konsentrasi “Guru Pondok Pesantren”, diyakini dapat menjadi salah satu solusi atas problematika yang muncul di lembaga pendidikan Islam khas Nusantara (indigenous) ini.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan
Divisions: Program Pascasarjana > S2
Depositing User: Surya Elhadi
Date Deposited: 27 Apr 2016 05:43
Last Modified: 09 Sep 2016 04:17
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/2538

Actions (login required)

View Item View Item