Abd Rahim (2017) Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Hamka Dan Relevansinya Dengan Kurikulum 2013. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Text
1. 2017119PAI-S2COVER.pdf Download (271kB) |
|
Text
2. 2017119PAI-S2LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (355kB) |
|
Text
3. 2017119PAI-S2KATA PENGANTAR.pdf Download (380kB) |
|
Text
4. 2017119PAI-S2DAFTAR ISI.pdf Download (276kB) |
|
Text
5. 2017119PAI-S2ABSTRAK.pdf Download (382kB) |
|
Text
6. 2017119PAI-S2BAB I.pdf Download (443kB) |
|
Text
7. 2017119PAI-S2BAB II.pdf Download (618kB) |
|
Text
8. 2017119PAI-S2BAB III.pdf Download (297kB) |
|
Text
9. 2017119PAI-S2BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (669kB) |
|
Text
10. 2017119PAI-S2BAB V.pdf Download (304kB) |
|
Text
11. 2017119PAI-S2DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (309kB) |
Abstract
Kajian tentang pendidikan akhlak sangat urgen untuk diteliti sebab akhlak memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan peradaban manusia, setiap gerak gerik dari manusia tidak terlepas dari pada akhlak, dan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akhlaknya. Masalah pokok dari penelitian ini adalah bagaimana konsep pendidikan akhlak dalam perspektif Hamka, bagaimana metode menanamkan pendidikan akhlak perspektif Hamka dan bagaimana Kontribusi pendidikan akhlak perspektif Hamka terhadap Kurikulum 2013. Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah kualitatif dengan pendekatan riset pustaka (library research) yaitu dengan mengumpulkan data yang berkaitan dengan pemikiran Hamka tentang akhlak, membaca, meneliti , menganalisa dan ditambah dengan referensi yang berkaitan dengan pembahasan. Adapun yang menjadi sumber primer dalam penulisan ini adalah buku karangan Hamka yang berjudul Falsafah Hidup dan buku lainnya seperti Lembaga Budi, Lembaga Hidup, Pelajaran Agama Islam, Tasauf Modern, Tafsir al-Azhar dan karya-karya Hamka lainnya. Temuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa akhlak menurut Hamka adalah segala usaha, pekerjaan, langkah yang dilangkahkan, semuanya timbul dari pada suatu maksud yang tertentu dan datang dari suatu perasaan (jiwa) yang paling tinggi yang mempunyai kekuasaan penuh pada dirinya. sumber akhlak menurut Hamka adalah al-Qur’an, as-Sunnah, Tauhid, dan akal. Al-Qur’an dan as-Sunnah merupakan pegangan hidup seorang Muslim yang harus diimani dan diimplementasikan, kemudian manusia diberikan oleh Allah SWT fitrah untuk bertauhid, dengan tauhid manusia dapat menjalankan perintah Allah sesuai dengan syariat-syariat agama, dan manusia dianugerahkan oleh Allah SWT akal, dengan akal manusia mampu memilih, mempertimbangkan, menentukan hal yang baik dan yang buruk untuk menjalani kehidupan dengan selamat. Metode menanamkan pendidikan akhlak menurut Hamka adalah pertama membiasakan berbuat kebaikan atau disebut dengan istilah Fadhīlah, kemudian iffah (berusaha untuk menjaga diri dari perbutan dosa) dan syajaah (berjiwa pemberani dalam kebenaran). Kedua, adāb (kesopanan), meliputi: adab kepada Allah SWT, adab kepada Rasulullah SAW dan adab terhadap manusia. Relevansi pendidik akhlak perspektif Hamka dengan kurikulum 2013 adalah upaya penanaman nilai-nilai akhlak dalam jiwa anak didik, sehingga segala macam bentuk kegiatan, materi, metode dan juga pendekatan-pendekatan dalam upaya pendidikan akhlak lebih menekankan pada pembentukan sifat-sifat keutamaan sebagai wujud kesempurnaan jiwa yang tercermin dalam bentuk akhlak yang mulia.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Ms. Melda Fitriana |
Date Deposited: | 16 Jan 2020 04:34 |
Last Modified: | 16 Jan 2020 04:34 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/25058 |
Actions (login required)
View Item |