Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

Hukum Imam Wanita dalam i Shalat Berjamaah, Studi Komperatif Imam Malik dan Imam Syafi’i

Rabiatul Adawiah binti Mohd Said, 11423206277 (2019) Hukum Imam Wanita dalam i Shalat Berjamaah, Studi Komperatif Imam Malik dan Imam Syafi’i. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (657kB)
[img] Text
GABUNG.pdf

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Rabiatul Adawiah binti Mohd Said, (2019): Hukum Imam Wanita dalam i Shalat Berjamaah, Studi Komperatif Imam Malik dan Imam Syafi’i Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil pokok permasalahan sebagai berikut: pertama, apa pendapat Imam Malik tentang hukum imam wanita dalam shalat berjamaah serta apakah dalil yang digunakan. Kedua, apa pendapat Imam Syafi’i tentang hukum imam wanita dalam shalat berjamaah serta apakah dalil yang digunakan. Dan yang ketiga, bagaimanakah analisa fiqh muqaranah terhadap pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i tentang hukum imam wanita dalam shalat berjamaah. Jenis penelitian ini adalah penelitian normatif hukum Islam dengan menggunakan metode library research, yaitu dengan mengambil dan membaca serta menelaah literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Dengan sumber data sekunder terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Seluruh buku-buku yang berkaitan dengan sumber hukum tersebut, penulis telaah baik dari Imam Malik dan juga Imam Syafi’i untuk menyelesaikan persoalan ini. Dalam Imam Malik mereka berpendapat bahwa wanita tidak diperbolehkan menjadi imam dalam shalat berjamaah sama ada shalat fardhu maupun shalat sunat didasari oleh dalil hadits Abi Sa’id al -Khudhri. Namun berbeda pula dengan pendapat dari Imam Syafi’i yang membolehkan wanita menjadi imam dalam shalat berjamaah dengan didasari oleh dalil hadits Ummu Waraqah. Hasil kajian ini penulis mendukung kedua pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i dengan menggunakan kaidah al-jam’u wa taufiq (dengan usaha mendekatkan pengertian kedua dalil itu, maka kedua dalil yang bertentangan menjadi tidak bertentangan sehingga masing-masing dapat digunakan pada tempatnya).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 27 Dec 2019 04:25
Last Modified: 27 Dec 2019 04:26
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/24045

Actions (login required)

View Item View Item