NOR NADIA FATIN BINTI HAMZAH, 1143206217 (2019) Kadar Susuan yang Menyebabkan Mahram Dan Akibat Hukumnya (StudiKomperatif Menurut Imam Hanafi dan Imam Syafi’i). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB 4 PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (925kB) |
|
Text
GABUNG.pdf Download (6MB) |
Abstract
ABSTRAK Judul Skripsi ini adalah: Kadar Susuan yang Menyebabkan Mahram Dan Akibat Hukumnya (Studi Komperatif Menurut Imam Hanafi dan Imam Syafi’i) Dalam penulisan skripsi ini, penulis berusaha memaparkan pandangan dua orang tokoh yang berpengaruh yaitu Imam Hanafi dan Imam Syafi’i yang mempunyai pandangan berbeda tentang kadar susuan yang menyebabkan mahram dan akibat hukumnya. Menurut Imam Hanafi kadar susuan yang mengharamkan itu tidak kira sedikit atau banyak penyusuan dan menurut Imam Syafi’i lima kali penyusuan yang berpisah-pisah itu mengharamkan. Dari permasalahan di atas penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : Pertama, bagaimana pendapat serta dalil Imam Hanafi dan Imam Syafi’i tentang kadar susuan yang menyebabkan mahram dan akibat hukumnya. Kedua, bagaimana analisa fiqih muqaranah tentang pendapat Imam Hanafi dan Imam Syafi’i mengenai kadar susuan yang menyebabkan mahram dan akibat hukumnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian library research, yaitu dengan mengambil dan membaca serta menelaah literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Sumber data yang penulis gunakan adalah sumber data primer yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer yang penulis gunakan adalah sebagai rujukan utama yaitu kitab al-Mabsuth karya Imam Sarkhasi, kitab Bada’i Sana’i dan kitab al-Umm karya Imam Syafi’i. Bahan hukum sekunder ialah buku-buku atau literatur-literatur yang berkait tentang masalah yang diteliti. Bahan hukukm tersier adalah kamus bahasa arab dan al-Quran. Penulis membandingkan di antara pendapat Imam Hanafi dan Imam Syafi’i. Imam Hanafi berpendapat bahawa sedikit atau banyak penyusuan itu menyebabkan pengharaman karena ia berpendapat dengan dalil dari ayat al-Quran surah an-Nisa’ ayat 23 yang tidak menyebut kuantiti susuan pada ayat itu yang menyebabkan mahram. Selain itu Imam Hanafi juga menggunakan dalil riwayat daripada Ali dan Ibnu Mas’ud pernah berkata bahwa susuan sedikit maupun banyak dapat mengharamkan. Sedangkan menurut Imam Syafi’i yang juga menggunakan dalil dari surah an-Nisa’ ayat 23 serta hadis riwayat Aisyah, di antara ayat yang pernah diturunkan di dalam al-Qur’an, sepuluh kali penyusuan yang diketahui menyebabkan timbulnya hubungan mahram. Kemudian ayat tersebut dihapus hukumnya dengan ayat tentang lima kali penyusuan yang diketahui menyebabkan timbulnya hubungan mahram. Ketika Rasulullah SAW. wafat, ayat tentang lima kali penyusuan tersebut masih dibaca sebagai bagian dari al-Qur’an. Imam Syafi’i menggunakan hadis riwayat Aisyah sebagai dalil yang mengatakan lima kali susuan itu adalah yang mengharamkan. Seterusnya, akibat hukum yang berlaku setelah berlakunya persusuan maka hasil daripada penelitian penulis mendapati tiada perbedaan antara Imam Hanafi dan juga Imam Syafi’i. Hal ini karena yang terdapat pada dua pengecualian yang disebut oleh Imam Hanafi itu tidak masuk pada kaidah asal.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 27 Dec 2019 04:09 |
Last Modified: | 27 Dec 2019 04:11 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/24044 |
Actions (login required)
View Item |