Sah Fitri Ani, 11523201603 (2019) Jual Beli Muhaqalah Menurut Imam al-Syafi’i ( W. 204 H/819 M) Dan Imam Ahmad Ibn Hanbal (W. 241 H/855 M). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Updated Version Restricted to Repository staff only Download (748kB) |
|
Text
SKRIPSI SAH FITRI ANI.pdf Download (6MB) |
Abstract
ABSTRAK Sah Fitri Ani : Jual Beli Muhaqalah Menurut Imam al-Syafi’i ( W. 204 H/819 M) Dan Imam Ahmad Ibn Hanbal (W. 241 H/855 M) Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad Ibn Hanbal mengenai hukum jual beli muhaqalahkedua Imam menggunakan dalil yang sama tetapi metode istinbath hukumnya berbeda. Adapun rumusan masalah dipenilitian ini adalah: Bagaimana pendapat Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad tentang hukum jual beli muhaqalah. Apa dalil yang digunakan oleh Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad untuk mengistinbathkan hukum mengenai hukum jual beli muhaqalah. Bagaimana tinjauan fiqh muqaran tentang hukum jual beli muhaqalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pendapat Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad Ibn Hanbal mengenai hukum jual beli muhaqalah. Untuk mengetahui dan menjelaskan dalil yang digunakan oleh Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad Ibn Hanbal mengenai hukum jual beli muhaqalah, serta untuk mengetahui bagaimana istinbath hukum yang digunakan oleh Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad Ibn Hanbal mengenai hukum jual beli muhaqalah. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan menelaah literatur yang berhubungan dengan pembahasan ini. Sumber data terdiri atas sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer yaitu kitab-kitab fiqh Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad, serta bahan hukum sekunder yaitu kitab-kitab fiqh yang berkaitan dengan penelitian. Kitab-kitab tersebut dikumpulkan, kemudian dibahas dan dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif, deduktif, induktif, dan komparatif. Menurut analisis tinjauan fiqh muqaran, pendapat Imam al-Syafi’i lebih kuat yaitu tidak diperbolehkan jual beli apa yang belum tampak kebaikannya, dan apa yang masih berada didalam tanah. Sebagaimana penjelasan hadits dari Ibnu Umar Rasulullah melarang penjualan buah sebelum tampak baik, juga hasil tanaman yang dibulit-bulirnya sebelum aman dari kerusakan beliau melarang penjual dan pembeli. Menurut Ulama Hadits kedudukan hadits tersebut shahih serta pendapat ini lebih mashur dikalangan ulama.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqaid dan Ilmu Kalam > 297.273 Islam dan Ilmu Ekonomi |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 16 Dec 2019 01:52 |
Last Modified: | 16 Dec 2019 01:53 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/23350 |
Actions (login required)
View Item |