Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

MAKNA SAHUN MENURUT MUFASSIRIN

Muhammad Arif (2011) MAKNA SAHUN MENURUT MUFASSIRIN. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
2011_201119.pdf

Download (379kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul “MAKNA SAHUN MENURUT MUFASSIRIN”. Dalam penelitian ini mengangkat permasalahan tentang Adapun rumusan masalahnya adalah Apa Makna Sahun Menurut Para Mufassirin. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Makna Sahun Menurut Para Mufassirrin. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library reseach) tentang makna sahun menurut para Mufassirin. Adapun yang melatarbelakangi penulis mengangkat makna sahun menurut mufassir, karena sekilas penulis melihat terdapat perbedaan di kalangan mufassir klasik dan moderen dalam menafsirkan kata sahun tersebut. Selanjutnya, penulis ingin mengetahui lebih detail makna lalai yang dimaksud oleh al-Quir’an terutama dalam permasalahan ibadah (shalat). Karena, banyaknya umat Islam kurang memahami bahwa dikatakan melalaikan shalat hanya dari segi waktu dan pelaksanaan shalat itu sendiri, dan tidak dalam hal dampak dan pengaruh shalat dalam kehidupan. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari Data Primer, yaitu data utama yang bersumber dari al-Quran al-Karim dan kitab-kitab tafsir, dan Data Sekunder adalah sumber data selain sumber data primer. Data ini bisa berasal dari kitab tafsir, hadis-hadis Nabi SAW, buku-buku atau literatur lain yang berkaitan lagi mendukung bagi pembahasan ini. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui (1) Mencari dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber bacaan yang ada di perpustakaan dan dalam kitab tafsir yang membahas tema sahun. (2) Mengklasifikasikan data yang sudah di peroleh untuk selanjutnya di bagi menjadi data primer dan data sekunder. (3) Memadukan berbagai sumber yang telah di dapat, baik dengan cara mengutip secara langsung maupun tidak langsung dan lain sebagainya. Selanjutnya, setelah data terkumpul dilakukan analisa melalui metode tafsir tematik, dengan dua pendekatan yaitu (1) Penetapan sahun sebagai tema sentral. (2) Mengkaji secara ilmiah seluruh data yang telah di peroleh dengan menggunakan perangkat-perangkat tafsir tematik. Setelah dilakukan pengumpulan bahan-bahan dan selanjutnya dilakukan pengkajian secara mendalam tentang makna ”sahun” (lalai) yang terdapat dalam surat Adz-Dzaariyaat [51] ayat 11 dan surat al-Maa’uun [107] ayat 5 menurut Mufassirrin klasik dan moderen, sehingga diperoleh suatu kesimpulan bahwa mufassir klasik dalam melakukan penafsiran lebih bersifat khusus, seperti makna lalai dalam surat adz-Dzaariyat ayat 11 adalah lalai karena kekufuran dan kesesatan. Sementara mufassir moderen bersifat umum, yaitu lalai karena melanggar perintah dan mengerjakan larangan dan lalai terhadap tanda-tanda kebesaran Allah SWT baik yang bersifat qauliyah (al-Qur’an) maupun kauniyah (alam semesta). Adapun dalam menafsirkan surat al-Maa’un ayat 5, ulama klasik kepada lalai dalam bentuk pelaksanaan shalat, sehingga habisnya waktu shalat dan masuk waktu shalat yang baru. Sementara mufassir moderen dalam menafsirkan surat al Maa’un ayat 5 tidak hanya dari segi pelaksanaan shalat, akan tetapi lebih kepada pengaruh shalat dalam kehidupan, yang berdampak terhadap kurangnya kepedulian terhadap sesama (fakir miskin) yang mengakibatkan mereka terjerumus kepada kelompok orang-orang yang mendustakan agama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: eva sartika
Date Deposited: 29 Dec 2015 04:18
Last Modified: 29 Dec 2015 04:18
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/223

Actions (login required)

View Item View Item