Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

RADHA’AH MENURUT AL QURAN DAN KESANNYA TERHADAP HUBUNGAN ANAK DAN IBU.

NURIZYATI BINTI MOHAMAD ZAT, 11532205439 (2019) RADHA’AH MENURUT AL QURAN DAN KESANNYA TERHADAP HUBUNGAN ANAK DAN IBU. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img] Text
SKRIPSI NURIZYATI BINTI MOHAMAD ZAT.pdf

Download (6MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (916kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul: RADHA’AH MENURUT AL QURAN DAN KESANNYA TERHADAP HUBUNGAN ANAK DAN IBU. Radha’ah adalah amalan yang baik dan amat digalakkan oleh Islam bagi menjamin kesihatan pembesaran bayi dan pemulihan kesihatan ibu selepas melahirkan bayi. Terdapat dalil-dalil daripada al Quran yang menuntut penyusuan bayi. Peranan susu ibu dalam proses pembangunan modal insan telah dinyatakan dalam surah al Baqarah ayat 233. Permasalahan yang dikaji dalam hal radha’ah ini ialah apakah yang dimaksudkan dengan radha’ah menurut al Quran dan apakah kesan radha’ah terhadap anak dan ibu? Adapun, jenis penelitian kepustakaan, yaitu mencari informasi melalui literature kepustakaan terhadap buku-buku yang berkaitan, baik primer maupun yang sekunder. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode muqarran yaitu metode penafsiran al-Qur’an dengan membahas ayat al Qur’an mengikut ayat yang telah ditetapkan melalui beberapa pandangan imam tafsir. Hasil dari penelitian tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal seperti ayat ditujukan kepada siapa. Menurut sepakat ulama seperti dalam tafsir al Jawahir, al Thabari, dan Syafi’i menyatakan ayat ini ditujukan kepada wanita yang di talaq, manakala menurut Imam Qurthubi ayat ini ditujukan kepada wanita yang masih dalam ikatan perkahwinan dan talaq raj’i. Selain itu, tentang tempoh penyusuan pula kesemua ulama tafsir yang penulis kaji bersepakat bahwa tempoh batas maksimal penyusuan adalah selama dua tahun dan ayah wajib menafkahi ibu yang menyusui makanan dan pakaian serta tidak boleh saling memudharatkan. Dalam hal waris menafkahi anak kecil pula al Jawahir, Qurthubi, Syafi’i tidak mewajibkan. Tetapi, menurut Ibnu Katsir waris wajib menafkahi anak sebagaimana ayah wajib menafkahi anak. Seterusnya, menurut ath Thabari waris yang mempunyai hubungan rahim dan mahram sahaja yang wajib memberikan nafkah kepada anak kecil. Dari sudut hikmah atau kesannya penyusuan terhadap hubungan anak dan ibu dalam ilmu psikologi menjelaskan kelebihan ASI yang terkandung di dalamnya berbagai nutrisi yang sangat diperlukan oleh bayi yang baru lahir. Ianya menjadi sumber utama kepada bayi untuk bertahan hidup pada awal kelahirannya di dunia ini. Semasa proses penyusuan juga banyak kelebihan yang yang bayi dan ibu dapatkan dari segi pertumbuhan fizikal, emosi dan pengaruhnya terhadap sosial si bayi pada masa akan datang. Kata Kunci : Radha’ah, al Quran, Anak

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 12 Nov 2019 04:15
Last Modified: 12 Nov 2019 04:15
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/22258

Actions (login required)

View Item View Item