Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

METODE SYAIKH NAWAWI AL-BANTANI DALAM MENAFSIRKAN AL-QUR’AN (Sebuah Tinjauan Terhadap Tafsir Mirahu Labid)

Mhd. Ikhsan Kolba Siregar (2011) METODE SYAIKH NAWAWI AL-BANTANI DALAM MENAFSIRKAN AL-QUR’AN (Sebuah Tinjauan Terhadap Tafsir Mirahu Labid). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
2011_201118.pdf

Download (628kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul: “METODE SYAIKH NAWAWI AL-BANTANI DALAM MENAFSIRKAN AL-QUR’AN (Sebuah Kajian Terhadap Tafsir Mirahu Labid)” Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam, secara jelas al-Qur’an menjelaskan dirinya sebagai penjelas terhadap segala sesuatu (tibyan li kulli syai’). Ditinjau dari segi sejarah, aktifitas penafsiran terhadap ayat al-Qur’an sebenarnya sudah berlangsung sejak zaman Rasulullah, hanya saja pada zaman Rasulullah penafsiran terhadap al-Qur’an sangat terbatas, sebab para sahabat sangat memahami tentang pesan-pesan Allah, sehingga tidak membutuhkan penafsiran yang lebih rinci. Setelah era Rasulullah, sahabat, tabi’in berlalu, aktifitas untuk menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an selalu mendapat perhatian serius oleh generasi setelah mereka. Hal ini terbukti bahwa, dari abad ke abad hasil pemikiran ulama terhadap al-Qur’an selalu muncul dengan berbagai macam kitabnya. Sebagian diantaranya adalah kitab tafsir yang muncul pada abad ke 19 M yaitu Mirahu Labid li Kasyfi Ma’na Qur’an Majid karya Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani. Tafsir tersebut memiliki perbedaan tersendiri jika dibandingkan dengan tafsir yang lain, meskipun demikian, ternyata sangat banyak dari kalangan akademis yang tidak mengenal tafsir tersebut. Bahkan, ada yang berpendapat bahwa tafsir Mirahu Labid bukan termasuk karya Syaikh Nawawi, melainkan kitab tersebut hanyalah ciplakan beliau dari tafsir al-Kabir Mafatih al-Ghaib, pendapat seperti ini tentu membutuhkan penelitian lebih lanjut supaya bisa diketahui apakah bisa dibenarkan, jika memang tafsir tersebut merupakan hasil karya Syaikh Nawawi al-Bantani, lalu bagaimana metode yang dilakukan oleh beliau dalam menafsirkan al-Qur’an, dan apa saja kelebihan dan kekurangannya. Setelah melakukan pengkajian, maka permasalahan tersebut dapat dijawab bahwa syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam menafsirkan al-Qur’an menggunakan berbagai macam pendekatan yaitu : pertama dari segi sumber: Syaikh Nawawi menggunakan ma’tsur dan bi al-ra’yi, kedua dari segi manhaj: Syaikh Muhammad Nawawi menggunakan manhaj ijmali dan tahlili, ketiga dari segi corak, syaikh Nawawi dalam menafsirkan al-Qur’an cenderung kepada fiqh, ilmi, dan ijtima’i. Disamping itu dalam menafsirkan al-Qur’an Syaikh Muhammad Nawawi menggunakan hadits dengan tidak mengikutsertakan sanad, rawi, dan kualitas hadits.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: eva sartika
Date Deposited: 29 Dec 2015 04:18
Last Modified: 29 Dec 2015 04:18
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/222

Actions (login required)

View Item View Item