Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP TRADISI MAANTA ASAM PADA KEHAMILAN TUJUH BULAN DI JORONG LAREH NAN PANJANG KANAGARIAN BATU PAYUANG KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

ANDRE IRVANDI, - (2019) PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP TRADISI MAANTA ASAM PADA KEHAMILAN TUJUH BULAN DI JORONG LAREH NAN PANJANG KANAGARIAN BATU PAYUANG KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (456kB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dimana banyaknya masyarakat yang melakukan amalan selama kehamilan. Diadakan tradisi ini pihak keluarga berharap ibu dan anak yang akan dilahirkan selamat tanpa ada halangan suatu apapun. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pendapat masyarakat terhadap tradisi maanta asam (mengantarkan buah-buahan) dalam tujuh bulanan di Jorong Lareh Nan Panjang Kanagarian Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban? (2) Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang pendapat masyarakat terhadap tradisi Maanta Asam (mengantarkan buah-buahan) dalam tujuh bulanan di Jorong Lareh Nan Panjang Kanagarian Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach) yang dilaksanakan di Jorong Lareh Nan Panjang Kanagarian Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini (1) Untuk mengetahui bagaimana pendapat masyarakat terhadap tradisi maanta asam (mengantarkan buah-buahan) dalam tujuh bulanan di Jorong Lareh Nan Panjang Kanagarian Batu Payung Kecamatan Lareh Sago Halaban. (2) Untuk mengetahui tinjauan Hukum Islam tentang tradisi maanta asam (mengantarkan buah-buahan), dalam tujuh bulanan di Jorong Lareh Nan Panjang Kanagarian Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 19 orang yang terdiri dari ninik mamak, ibu dari calon bayi, orang tua dari perempuan, orang tua dari laki-laki (mengantar buah-buahan), masyaratakat, ulama, serta Wali Nagari. Dalam pengumpulan data penelitian, menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Selanjutnya data tersebut dianalisis data deskriptif kualitatif. kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap tradisi maanta asam (mengantarkan buah-buahan) dalam tujuh bulanan di Jorong Lareh Nan Panjang Kanagarian Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban ditinjau dari hukum Islam adalah masyarakat berpendapat bahwa jika tradisi maanta asam ini tidak dilakukan, maka anak dilahirkan jika tumbuh besar maka akan mengeluarkan air liur, serta akan bertingkah jelek dalam masyarakat, namun dalam tradisi maantan asam ini ditemukan butir-butir kebaikan yang terkandung didalam pelaksanaanya serta untuk menghormati dan menghargai perempuan di Minangkabau sebagai limpapeh rumah gadang atau penghuni rumah yang telah memberikan keturunan kepada kelurga besar dalam bentuk wujud syukur kepada Allah SWT.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum > 001 Ilmu Pengetahuan > 001.42 Metode Riset
200 Agama
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 08 Nov 2019 08:10
Last Modified: 08 Nov 2019 08:12
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/22145

Actions (login required)

View Item View Item