SITI MARYAM SAGALA, - (2019) EFEKTIVITAS SYARAT TAMBAHAN PEMBUATAN PASPOR DALAM UPAYA PENCEGAHAN TKI NONPROSEDURAL DI KANTOR IMIGRASI KELAS II TANJUNG BALAI ASAHAN BERDASARKAN SURAT EDARAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI NO.IMI-0277.GR.02.06 TAHUN 2017. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNG MARYAM.pdf Download (6MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (288kB) |
Abstract
Penelitan ini membahas tentang Efektivitas Syarat Tambahan Pembuatan Paspor Dalam Upaya Pencegahan TKI Nonprosedural Di Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai Asahan Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Direktorat Jenderal Imigrasi No.Imi-0277.GR.02.06 Tahun 2017. Pada dasarnya proses pemenuhan syarat dalam pengurusan paspor sangatlah sederhana sepeti yang tercantum di dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.4 Tahun 2017, namun pada kenyataannya pengurusan paspor tidaklah sesederhana itu mengingat beberapa kasus penyalahgunaan paspor oleh TKI nonprosedural yang berdasarkan angkanya menunjukkan lebih besar pada wanita yang sedang berada dalam usia produktif yaitu antara 15-35 tahun. Pada Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai Asahan sangat menekankan adanya syarat tambahan terhadap para pemohon paspor terutama wanita yang berada dalam usia produktif, syarat tersebut tidak dapat diketahui karena bisa berupa apa saja yang menjadi kebutuhan untuk keabsahan dokumen para pemohon paspor. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana efektivitas syarat tambahan di Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai Asahan dalam pembuatan paspor terhadap wanita usia produktif dalam mengurangi angka TKI nonprosedural serta apa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas atau tidaknya syarat tambahan pembuatan paspor dalam upaya pencegahan TKI nonprosedural di Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai Asahan terhadap wanita usia produktif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah hukum sosiologis (yuridis sosiologis) sedangkan sifat penelitian adalah deskriptif. Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan identifikasi pelaksanaan hukum dan bagaimana efektivitas hukum ini berlaku dimasyarakat. Sampel yang diambil didalam penelitian ini adalah kepala seksi lali lintas dan izin tinggal keimigrasian, kepala seksi teknologi dan komunikasi keimigrasian, kasubsi intelijen dan penindakan Imigrasi dan pemohon paspor wanita usia produktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarat tambahan yang diterapkan dalam pembuatan paspor guna untuk mencegah TKI Nonprosedural belum efektif, hal ini terlihat jelas dari data yang ada pada kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai Asahan yang menunjukkan bahwa setelah adanya syarat tambahan jumlah TKI Nonprosedural terbilang besar serta tanggapan responden, diantaranya kurangnya sosialisasi kepada masyarakat dalam hal pemenuhan syarat tambahan tersebut serta penerapannya yang hanya terhadap wanita usia produktif saja tidaklah cukup namun harus diterapkan pada setiap kalangan dalam permohonan paspor agar mencapai tujuan pencegahan tenaga kerja illegal yang maksimal. Selain itu ada faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas syarat tambahan dalam pembuatan paspor ini seperti, banyaknya mafia tenaga kerja illegal, terbukanya jalur tikus bagi tenaga kerja illegal dan kurangnya sosialisasi mengenai bahaya menjadi tenaga illegal.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum 300 Ilmu Sosial |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 07 Oct 2019 08:08 |
Last Modified: | 07 Oct 2019 08:09 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/21120 |
Actions (login required)
View Item |