Joko Purnomo, - (2019) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) PADA UKM DI PEKANBARU (STUDI KASUS: UKM KACA DERY SALMA). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1.Cover.pdf Download (300kB) | Preview |
|
|
Text
1.5 Lembar pengesahan.pdf Download (478kB) | Preview |
|
|
Text
7. 8. abstrac.pdf Download (308kB) | Preview |
|
|
Text
9. Kata Pengantar.pdf Download (554kB) | Preview |
|
|
Text
10. DAFTAR ISI.pdf Download (625kB) | Preview |
|
|
Text
15. BAB I.pdf Download (630kB) | Preview |
|
|
Text
16. BAB II.pdf Download (678kB) | Preview |
|
|
Text
17. BAB III.pdf Download (612kB) | Preview |
|
|
Text
18. BAB IV.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
19. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (446kB) |
||
|
Text
20. BAB VI.pdf Download (437kB) | Preview |
|
|
Text
21. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (459kB) | Preview |
Abstract
UKM seringkali tidak tepat saat menentukan harga pokok penjualan dan harga jual produk. Dalam penentuan harga pokok penjualan, pemilik menghitung biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung sebagai modal dasar penentuan harga jual. Dalam praktik dilapangan terdapat biaya-biaya lain yang yang tidak diperhitungkan oleh pemilik usaha yaitu biaya overhead. Biaya overhead harus dibebankan ke produk untuk memaksimalkan perhitungan penentuan harga pokok penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pelaku Usaha dalam menghitung secara tepat harga pokok penjualan dengan metode tradisional dan metode Activity based costing (ABC) serta merancang sistem informasi berdasarkan kedua metode tersebut. Perhitungan metode tradisional yaitu biaya di klarifikasikan sebagai biaya tetap dan variabel yang berkaitan dengan perubahan volume produk yang di produksi. Sedangkan Metode ABC merupakan suatu sistem akutansi yang menfokuskan pada aktivitas dalam perhitungan harga pokok produksi. Dalam perhitungannya terjadi selisih yang signifikan antara metode penentuan harga pokok penjualan metode perusahaan dengan metode ABC. Hasil selisih harga yang didapat yaitu untuk produk lemari kaca Rp 156.887 (13,07%), jemuran Rp135.600 (45,2%), Tangga Rp 104.919 (16,14%), Dan westafel Rp 271.835 (27,18%). Sedangkan metode tradisional meiliki Selisih yaitu lemari kaca Rp 103.103,85 (8,59%), jemuran Rp 100.402,56 (33,47%), tangga Rp 46.638,46 (7,18%), dan westafel Rp 208.435,50 (20,84%). Penelitian menunjukkan bahwa perhitungan metode perusahaan kurang tepat karena tidak memperhitungkan biaya overhead dan dalam proses produksi perusahaan secara tidak langsung membayar atau mengeluarkan biaya overhead dari keuntungan hasil penjualan. Seharusnya biaya overhead harus dibebankan ke produk. Kata Kunci: Usaha kecil menengah (UKM), Harga pokok penjualan (HPP), Metode Activity based costing (ABC), Sistem Informasi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Usaha kecil menengah (UKM), Harga pokok penjualan (HPP), Metode Activity based costing (ABC), Sistem Informasi |
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 620 Ilmu Teknik |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Industri |
Depositing User: | Ari Eka Wahyudi |
Date Deposited: | 30 Sep 2019 01:38 |
Last Modified: | 30 Sep 2019 01:38 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/20870 |
Actions (login required)
View Item |