NURUL FADILLAH RAMADHANI (2017) ANALISIS HADITS DZA THUFYATAIN (ULAR BERGARIS PUTIH) DAN AL-ABTAR (ULAR EKOR PENDEK) (KAJIAN MUSYKIL AL-HADITS). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1. COVER (1).pdf Download (441kB) | Preview |
|
|
Text
2. PENGESAHAN (1).pdf Download (613kB) | Preview |
|
|
Text
3. ABSTRAK (1).pdf Download (380kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR (1).pdf Download (449kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI (1).pdf Download (386kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I.pdf Download (676kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB II (1).pdf Download (740kB) | Preview |
|
|
Text
8. BABA III (1).pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
9. BAB IV (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (728kB) |
||
|
Text
10. BAB V.pdf Download (444kB) | Preview |
|
|
Text
11. DAFTAR KEPUSTAKAAN (1).pdf Download (475kB) | Preview |
Abstract
Allah telah menyebarkan bermacam-macam binatang ke muka bumi, salah satunya adalah ular. Ular merupakan hewan melata yang berbisa, terdapat dua jenis ular yang disebutkan di dalam hadits yaitu dza thufyatain dan al-abtar. Dalam hadits musykil disebutkan bahwa dza thufyatain dan al-abtar dapat membutakan mata dan menggugurkan kandungan, teks hadits tersebut menimbulkan pertanyaan apa kedudukan hadits tersebut dari segi kualitas, kuantitas dan dari segi sandarannya, bagaimana cara dza thufyatain dan al-abtar membutakan mata dan menggugurkan kandungan, kemudian apa penjelasan sebenarnya tentang hadits ini. Dalam menganalisa permasalahan ini penulis menggunakan metode library reseach dengan menggunakan sumber-sumber data dari bahan tertulis dalam bentuk kitab, buku, artikel, jurnal dan lain-lain yang relevan dengan topic pembahasan. Kemudian penulis men-takhrij hadits-hadits tentang dza thufyatain dan al-abtar dengan menggunakan metode kata gharib dan menggunakan metode rawi a’la, dengan menggunakan kitab al-Mu’jam al-Mufahrasy li al-Fazh al-Hadis anNabawy,dan kitab Tuhfat al-‘Asyraf bi ma’rifah al-‘Athraf. Setelah ditakhrij hadits tentang dza thufyatain dan al-abtar berkedudukan berdasarkan kualitas hadits tersebut berstatus shahih, berdasarkan kuantitas hadits ini berstatus ahad masyhur dan dari segi sandarannya hadits tersebut berstatus marfu’. Setelah menganalisa beberapa tulisan tentang ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa para ulama terbagi dalam tiga pendapat, yaitu pendapat pertama adalah dza thufyatain dan al-abtar dapat membutakan mata dan menggugurkan kandungan karena melihat kedua ular tersebut, hal ini dikarenakan kekhususan yang terdapat pada kedua ular tersebut, kemudian pendapat yang kedua adalah dikarenakan racun yang ada pada kedua ular tersebut, dan pendapat yang ketiga adalah karena sifat takut yang ada pada ibu hamil, sehingga ketika mereka melihat kedua ular kandungan yang di perut mereka keguguran. Pendapat pertama dikatakan oleh al-Qadhi Iadh Rahimahullah dan al-Qurthubi Rahimahullah juga al-Munawi Rahimahullah, dan ini merupakan pendapat yang paling kuat. Pendapat kedua dikatakan oleh al-Zuhri Rahimahullah dan al-Kaththaby Rahimahullah. Pendapat ketiga juga dikatakan oleh al-Qadhi Iadh Rahimahullah walaupun beliau merajihkan pendapat yang pertama, juga dikemukakan oleh imam al-Nawawi Rahimahullah. Dari semua pendapat, pendapat yang paling rajah adalah pendapat pertama dan hal ini tidaklah mustahil sebagaimana seseorang yang ditimpa ain karena pandangan orang yang memandangnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Mr. Supliadi |
Date Deposited: | 26 Sep 2019 13:05 |
Last Modified: | 26 Sep 2019 13:05 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/20790 |
Actions (login required)
View Item |