NIA ELVIA (2017) PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN TENTANG KENABIAN DAN WAHYU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1. COVER.pdf Download (395kB) | Preview |
|
|
Text
2. PENGESAHAN (1).pdf Download (462kB) | Preview |
|
|
Text
3. ABSTRAK (1).pdf Download (376kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR (1).pdf Download (409kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI (1).pdf Download (334kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I (1).pdf Download (671kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB II (1).pdf Download (504kB) | Preview |
|
|
Text
8. BAB III (1).pdf Download (660kB) | Preview |
|
Text
9. BAB IV (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (641kB) |
||
|
Text
10 BAB V (1).pdf Download (386kB) | Preview |
|
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (347kB) | Preview |
Abstract
Al-Qur’an memandang kenabian ini sebagai fenomena yang bersifat universal di setiap pelosok dunia ini pernah tampil seorang nabi baik yang disebutkan maupun yang tidak disebutkan. Dalam karyanya, Fazlur Rahman menitik beratkan pembahasannya pada Al-Farabi dan Ibnu Sina, tentang doktrin kenabian dan masalah wahyu kenabian tingkat intelektual, proses psikologis teknis atau imajinatif, doktrin mukjizat, dan do’a serta mengungkapan pandangan kedua filosof tersebut tentang dakwah dan syari’ah. Ia berkesimpulan bahwa doktrin filosofis mereka seluruhnya berasal dari Yunani, namun begitu mereka telah berhasil mengelaborasi dan merangkainya secara utuh untuk menyesuaikannya dengan gambaran tentang kenabian.Penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research bersifat kualitatif). yaitu penelitian yang objek utamanya adalah karya yang ditulis oleh Fazlur Rahman, dan buku-buku literature lainnya yang berkenaan dengan pokok pembahasan. Kesimpulannya adalah Menurut fazlur rahman kenabian dan wahyu ini adalah berdasarkan kepengasihan Allah dan ketidakdewasan manusia didalam persepsi dan motivasi ethisnya. Maksud nya adalah manusia tidak bisa memikirkan mengapa mereka yang harus dipilih sebagai nabi dan rasul, karena Allah yang lebih mengetahui siapa yang lebih pantas untuk menjadi nabi atau rasul dan juga sebagai penerima wahyu. Sedangkan para nabi adalah manusia-manusia luar biasa yang karena kepekaan mereka, ketabahan mereka, karena wahyu Allah yang mereka terima serta yang kemudian mereka sampaikan kepada manusia dengan ulet tanpa mengenal rasa takut dapat mengalihkan hati nurani umat manusia dari ketenangan tradisional dan tensi hipomoral kedalam suatu keawasan sehingga mereka dapat menyaksikan Tuhan sebagai Tuhan dan syeitan sebagai syeitan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.01 Filsafat dan Teori tentang Agama Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Aqidah |
Depositing User: | Mr. Supliadi |
Date Deposited: | 25 Sep 2019 13:07 |
Last Modified: | 25 Sep 2019 13:07 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/20709 |
Actions (login required)
View Item |