TETI IRMAYANA (2017) KEUTAMAAN CUKA DALAM HADIS NABI ( I’jaz Ilmi dalam Ilmu Kesehatan). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text 1. COVER (1).pdf Download (336kB) | Preview
Preview	Text 2. PENGESAHAN (1).pdf Download (449kB) | Preview
Preview	Text 3. ABSTRAK (1).pdf Download (642kB) | Preview
Preview	Text 4. KATA PENGANTAR (1).pdf Download (378kB) | Preview
Preview	Text 5. DAFTAR ISI (1).pdf Download (422kB) | Preview
Preview	Text 6. BAB I (1).pdf Download (872kB) | Preview
Preview	Text 7. BAB II (1).pdf Download (523kB) | Preview
Preview	Text 8. BAB III (1).pdf Download (1MB) | Preview
	Text 9. BAB IV (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (791kB)
Preview	Text 10 BAB V (1).pdf Download (369kB) | Preview
Preview	Text 17. DARTAR KEPUSTAKAAN.pdf Download (383kB) | Preview

Abstract

Cuka berasal dari kata ecetic, ethanoic, acid yang berarti cuka (CH3 COOH ) yang berkisar antara 4-5 %. Asam ini merupakan asam lemak ringan yang terdiri dari minyak dan lemak yang merupakan komposisi pokok makanan lantaran kadar kalori tinggi yang dikandungnya. Mengosumsi cuka secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan seperti terganggunya sistem percernaan, dan menyebabkan maag. Sedangkan cuka yang hanya berkisar antara4-5% mengindikasikan bahwa cuka layak dikonsumsi dan memiliki banyak manfaatnya seperti menurunkan tekanan darah, dan menurunkan resiko serangan jantung. Adapun permasalahan yang disajikan yaitu mencari kualitas hadis tentang keutamaan cuka dan i’jaz ilmi dalam ilmu kesehatan. Metode yang peneliti gunakan ialah, dengan menyebutkan hadis-hadis yang menginformasikan cuka melalui takhrij hadis dan I’jaz ilmi dalam ilmu kesehatan. Setelah menela’ah dan mengkaji, penulis mendapatkan jawaban bahwa cuka sudah ada pada zaman Rasulullah dan tidak akan sepi sebuah rumah jika tidak ada cuka di dalamnya. Karena cuka adalah lauknya para nabi, mudah didapati dan banyak mafaatnya. Hadis- hadis mengenai keutamaan cuka berjumlah 20 hadis, dan dinilai shahih oleh ulama hadis. Hadis- hadis tersebut tergolong Masyhur, karna thabaqat pertama diriwayatkan oleh sahabat, dan juga dikalangan tabi’in dan tabi’ tabi’in hadis ini Masyhur. Dan penjelasan tentang khamar yang dijadikan cuka, jika khamar berubah dari cuka dengan sendirinya, maka ini kembali ke hukum asal cuka yaitu suci dan halal.dan jika khamar di olah menjadi cuka ( dengan tangan manusia), maka itu tidak dibolehkan, dan tidak membuat khamar tersebut menjadi suci, maka cuka tersebut tetap bernajis dengan sebab bantuan tangan manusia .

Actions (login required)

View Item