Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

PELAKSANAAN PARATE EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH (Studi Kasus di PT. BPR Payung Negeri Bestari)

BETI PRAWILANDARI (2017) PELAKSANAAN PARATE EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH (Studi Kasus di PT. BPR Payung Negeri Bestari). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
1. COVER (1).pdf

Download (403kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. PENGESAHAN (1).pdf

Download (331kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. ABSTRAK (1).pdf

Download (123kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. KATA PENGANTAR (1).pdf

Download (321kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI (1).pdf

Download (123kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB I (1).pdf

Download (388kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB II (1).pdf

Download (249kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. BAB III (1).pdf

Download (420kB) | Preview
[img] Text
9. BAB IV (1).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (444kB)
[img]
Preview
Text
10. BAB V (1).pdf

Download (208kB) | Preview
[img]
Preview
Text
11. DAFTAR PUSTAKA (1).pdf

Download (123kB) | Preview

Abstract

Beti Prawilandari (2017) : Pelaksanaan Parate Eksekusi Hak Tanggungan Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Berserta Benda-Benda yang Berkaitan Dengan Tanah (Studi Kasus di PT.BPR Payung Negeri Bestari) Sehubungan dengan adanya gugatan perdata dalam pelaksanaan parate eksekusi obyek Hak Tanggungan di PT.BPR Payung Negeri Bestari maka penulis mengambil latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang pelaksanaan parate eksekusi Hak Tanggungan yang dilakukan PT.BPR Payung Negeri Bestari sebagai penyelesaian kredit bermasalah. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan parate eksekusi Hak Tanggungan di PT. BPR Payung Negeri Bestari dan Bagaimana akibat hukum dari parate eksekusi Hak Tanggungan di PT. BPR Payung Negeri Bestari. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum sosiologis atau empiris maka yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder, untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan, atau terhadap masyarakat. Jadi secara yuridis parate eksekusi dikaitkan dengan Pasal 6 Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah kemudian secara sosiologis parate eksekusi dikaitkan dengan keadaan nyata dalam masyarakat. Dari hasil penelitian dapat diketahui pelaksanaan parate eksekusi Hak Tanggungan menurut Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah di PT. BPR Payung Negeri Bestari. Tahap pertama yang harus dilakukan pihak kreditur dalam hal ini PT. BPR Payung Negeri Bestari yaitu mengajukan permohonan lelang dan melengkapi dokumen persyaratan lelang kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) untuk mendapatkan jadwal penetapan lelang. Setelah syarat permohonan lelang terpenuhi selanjutnya PT. BPR Payung Negeri Bestari mengumumkan penetapan jadwal lelang melalui media cetak dan media elektronik. Pengumuman lelang dilakukan oleh PT. BPR Payung Negeri Bestari untuk memenuhi syarat umum lelang. Eksekusi secara parate eksekusi berperan penting dalam pengebalian kredit nasabah Hak Tanggungan karena lebih mempersingkat waktu dan biayanya murah di bandingkan dengan eksekusi melalui Pengadilan Negeri, dan tidak ada peran debitor dalam pelaksanaan parate eksekusi. Akibat hukum pada parate eksekusi Hak Tanggungan di PT. BPR Payung Negeri Bestari adalah sah yaitu uang hasil pelaksanaan lelang dapat menjadi pelunasan hutang debitur kepada kreditur dan sisanya dikembalikan kepada debitur. Namun jika pihak lain selain debitur melakukan gugatan/perlawanan kepada pihak kreditur sebelum pelaksanaan lelang eksekusi Pasal 6 UUHT maka akibat hukumnya adalah penundaan pelaksanaan lelang Hak Tanggungan hingga para pihak memperoleh keputusan yang berkekuatan hukum tetap. Dan jika pihak debitur mengajukan gugatan perdata setelah pelaksanaan lelang/pasca lelang maka dengan dikabulkannya petitum Penggugat terkait PMH dalam artian pelaksanaan lelang tersebut melanggar hukum maka akibat hukumnya berdasarkan putusan hakim.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum > 342.598 Hukum Konstitusi di Indonesia, Hukum Tata Negara Indonesia
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Mrs Rina Amelia -
Date Deposited: 15 Sep 2019 16:18
Last Modified: 15 Sep 2019 16:18
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/20275

Actions (login required)

View Item View Item