EKA SUGIARTI (2017) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN KELAPA SAWIT TANPA JARING PENUTUP ANTARA PENGANGKUT DENGAN KOPERASI UNIT DESA PETAI BARU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1. COVER (1).pdf Download (405kB) | Preview |
|
|
Text
2. PENGESAHAN (1).pdf Download (363kB) | Preview |
|
|
Text
3. ABSTRAK (1).pdf Download (301kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR (1).pdf Download (468kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI (1).pdf Download (212kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I (1).pdf Download (512kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB II (1).pdf Download (268kB) | Preview |
|
|
Text
8. BAB III (1).pdf Download (525kB) | Preview |
|
Text
9. BAB IV (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (401kB) |
||
|
Text
10. BAB V (1).pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA (1).pdf Download (124kB) | Preview |
Abstract
Peneliti ini berjudul “Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pengangkutan Kelapa Sawit Tanpa Jaring Penutup Antara Pengangkut dengan Koperasi Unit Desa Petai Baru”. Desa petai baru kec. Singingi penghasilan masyarakat tersebut adalah kelapa sawit dengan begitu secara kebutuhan ekonomi mereka membutuhkan yang namnya alat transportasi dan tempat untuk menampung hasil tani mereka, disinilah dimana desa petai baru mendirikan koperasi unit desa yang dimana fungsinya sebagai tempat untuk simpan pinjam warga desa sekaligus perpanjangan tangan untuk mengirimkan hasil tani warga desa petai baru kepada si penanmpung hasil tani. Koperasi unit desa untuk mengangkut hasil tani tersebut membutuhkan angkutan barang disinilah bermula perjanjian dibuat anatara pihak yang memiliki angkutan dengan koperasi unit desa, setelah dalam perjanjian, dimana masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban tertentu. Dalam perjanjian tersebut juga terdapat subjek dan objek perjanjian. Dalam proses pengiriman barang yang tidak selamanya berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masing-masing pihak. Dimana sering terjadi sesuatu hal yang tidak dikehendaki oleh para pihak maupun yang disebabkan dengan kondisi tertentu.Tetapi banyak kita jumpai pada saat ini pelanggaran-pelanggaran yang terjadi Salah satu contohnya adalah pelanggaran oleh pengangkut tandan buah segar yang tidak menggunakan jaring penutup buah kelapa sawit. Disini dapat kita lihat dampak dari pengangkut tandan buah segar yaitu bahanya bagi pengangkut itu sendiri maupun masyarakat di sekitarnya. Padahal dalam perjanjian sudah dicantumkan tidak boleh melebihi kapasitas muatan maupun tidak menggunakan jaring penutup. Pada kenyataanya di Desa Petai Baru ini banyak pengangkut yang tidak mematuhi aturan salah satuya tidak memakai jaring penutup disini banyak masyarakat yang risau terhadap tindakan yang dilakukan oleh pengangkut ini karena masyarakat takut tertimpah buah kelapa sawit saat melintas. Hal tersebut diatas bertentangan dengan kuhperdata pasal tentang perjanjian, yang menegaskan bahwa Sarana angkutan TBS diwajibkan menggunakan jaring penutup untuk menghindai jatuhnya TBS.Berdasarkan permasalahan tersebut penulis melakukan penelitian di Desa Petai Baru dimana yang menjadi rumusan masalah adalah Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pengangkutan Kelapa sawit Antara Koperasi Unit Desa Petai Baru Dengan Pengangkut Yang Tidak Menggunakan Jaring Penutup, penulis memakai metodologi penelitian sosiologis dan melakukan pendekatan secara yuridis empiris. Populasi dan sample yakni 1 (satu) orang ketua Koperasi Unit Desa Petai Baru dan 24 Orang Pengangkut Tandan Buah Segar, teknik pengumpulan data yang di pakai yaitu Total Sampling dimana peneliti mengambil semua populasi menjadi sampel. Akhirnya penulis melakukan pembahasan mengenai Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pengangkutan Kelapa sawit Antara Koperasi Unit Desa Petai Baru Dengan Pengangkut Yang Tidak Menggunakan Jaring Penutup , dimana peran Koperasi Unit Desa ini sangat berpengaruh agar terciptanya pengangkutan yang aman damai dan tentram bebas dari bahayanya ancaman dampak negatif dari pengangkutan tandan buah segar yang tidak menggunakan jaring penutup. Untuk mewujudkan itu semua KUD Petai Baru mempunyai beberapa hambatan diantaranya masalah kerjasama instansi pemerintah dengan KUD Petai Baru serta kurangnya kesadaran dari pengangkut itu sendiri dan kurangnya kepedulian dari masyarakat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mrs Rina Amelia - |
Date Deposited: | 13 Sep 2019 16:12 |
Last Modified: | 13 Sep 2019 16:12 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/20234 |
Actions (login required)
View Item |