ZAFRISKA HARYATI (2017) KETERAMPILAN KONSELOR DALAM MEMBANTU KORBAN PEMERKOSAAN DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK(P2TP2A) KOTA PEKANBARU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1. COVER.pdf Download (278kB) | Preview |
|
|
Text
2. PENGESAHAN.pdf Download (635kB) | Preview |
|
|
Text
3. ABSTRAK.pdf Download (321kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR.pdf Download (392kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI.pdf Download (335kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I.pdf Download (432kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB II.pdf Download (534kB) | Preview |
|
|
Text
8. BAB III.pdf Download (428kB) | Preview |
|
|
Text
9. BAB IV.pdf Download (328kB) | Preview |
|
Text
10. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (377kB) |
||
|
Text
11. BAB VI.pdf Download (258kB) | Preview |
|
|
Text
12. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (318kB) | Preview |
Abstract
Latar belakang dalam penelitian ini ialah adanya tindak kekerasan seksual yaitu pemerkosaan yang terjadi di kota pekanbaru yang mana merupakan kota madani yang berisikan masyarakat agamis, berperadaban, berkualitas, serta berkemajuan untuk itu dibutuhkan keterampilan konselor guna membantu psikis dari korban pemerkosaan tersebut yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana keterampilan konselor dalam membantu korban pemerkosaan di pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak kota pekanbaru. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang konselor yang menangani korban pemerkosaan. Informan penelitian ini adalah 2 orang konselor P2TP2A Kota Pekanbaru. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi, data yang diklasifikasikan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan konselor dalam membantu korban pemerkosaan di P2TP2A Kota Pekanbaru telah dilakukan dengan baik meliputi penguasaan dari teknik-teknik atau keterampilan yang dimiliki oleh konselor, antara lain: melakukan pendekatan langsung dengan klien seperti bahasa tubuh, kontak mata, melakukan pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka kepada klien, membuat klien percaya kepada konselor, menunjukkan rasa empati kepada klien, memberikan dorongan minimal kepada klien, serta konselor harus bisa menjadi teman bagi klien tidak menggurui klien, memberikan kesempatan bagi klien untuk bercerita, dan menciptakan suasana konseling yang nyaman bagi klien, sehingga yang pada awalnya klien menutup diri, merasa cemas, tidak percaya, takut, dan penuh curiga kepada konselor berubah menjadi lebih nyaman dan aman untuk menceritakan semua permasalahannya kepada konselor. Kata kunci : Keterampilan konselor, Korban pemerkosaan
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial > 362 Kesejahteraan Sosial, Permasalahan dan Layanan Sosial |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan Konseling Islam |
Depositing User: | Ms. Eva Susilawati |
Date Deposited: | 11 Sep 2019 09:05 |
Last Modified: | 11 Sep 2019 09:05 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/19951 |
Actions (login required)
View Item |