Suhaimi (2011) PENERAPAN PEMBIAYAAN DANA BERPUTAR (PDB) PADA BANK SYARIAH MANDIRI MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2011_2011140.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
pada Bank Syariah Mandiri Menurut Perspektif Ekonomi Islam” Salah satu produk layanan starategis yang dimiliki Bank Syariah Mandiri adalah produk pembiayaan. Produk pembiayaan merupakan implementasi dari fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi (intermediary). Seiring dengan perkembangan dunia usaha dan makin beragamnya kebutuhan nasabah, poduk- produk pembiayaan Bank Syariah Mandiri senantiasa dilengkapi dan disempurnakan agar kebutuhan nasabah dapat terlayani dengan baik. Salah satu bentuk pembiayaan yang ada pada Bank Syariah Mandiri adalah Pembiayaan Dana Berputar (PDB). Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Reseach) yang dilakukan di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Harapan Raya Jalan H. Imam Munandar No. 105 Kota Pekanbaru – Riau. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Konsep Pembiayaan Dana Berputar pada Bank Syariah Mandiri, Bagaimana Penerapannya, dan Bagaiamana Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Penerapan Pembiayaan Dana Berputar pada Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan maka dapat dijelaskan konsep Pembiayaan Dana Berputar pada Bank Syariah Mandiri, Penerapannya, dan Pandangan Ekonomi Islam terhadap penerapan Pembiayaan Dana Berputar pada Bank Syariah Mandiri ini. Pembiayaan Dana Berputar adalah jenis fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu- waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah. Setiap transaksi penggunaan fasilitas Pembiayaan Dana Berputar nasabah wajib mencatatnya dan menyerahkannya ke bank setiap bulan (tanggal 1 pada hari kerja) dalam bentuk Daftar Transaksi Penggunaan Fasilitas Pembiayaan Dana Berputar (DTPFPDB) untuk diketahui bank dan bagi hasil bisa direalisasikan antara bank dan nasabah. Dalam penerapannya, banyak nasabah yang tidak mematuhi (moral hazard) perjanjian di awal akad, yakni tidak membuat dan menyerahkan Daftar Transaksi Penggunaan Fasilitas Pembiayaan Dana Berputar, sehingga bank kesulitan mengetahui berapa bagi hasil yang harus disetor oleh nasabah. Oleh karenanya bank mengambil kebijakan dengan memproyeksikan tetap penghasilan nasabah tersebut sehingga nasabah harus membayar bagi hasil/imbalan yang tetap setiap bulannya. Dari permasalahan tersebut ekonomi Islam memandang bahwa konsep Pembiayaan Dana Berputar pada Bank Syariah Mandiri ini telah sesuai dengan ekonomi Islam, akan tetapi dalam penerapannya tidak sepenuhnya sesuai dengan ekonomi Islam. Karena ada sebagian telah sesuai dengan ekonomi Islam yaitu nasabah yang disiplin menyerahkan DTPFPDB kepada bank sehingga bagi hasil bisa dilaksanakan dengan menggunakan akad musyarakah. Dan sebagian yang lain dipandang tidak sesuai dengan ekonomi Islam yaitu nasabah yang tidak mencatat dan menyerahkan DTPFPDB kepada bank, sehingga pihak bank memproyeksikan pendapatan nasabah tersebut bersifat tetap (flat), sehingga terdapat adanya unsur gharar dan maysir. Menurut ekonomi Islam gharar ini bisa merusak akad karena ketidakpastian tersebut. Karena bisa saja pendapatan nasabah tersebut lebih rendah dari proyeksi bank atau sebaliknya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqaid dan Ilmu Kalam > 297.273 Islam dan Ilmu Ekonomi |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ekonomi Syari'ah |
Depositing User: | Mutiara Jannati |
Date Deposited: | 26 Jan 2016 09:37 |
Last Modified: | 26 Jan 2016 09:37 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/1977 |
Actions (login required)
View Item |