SYERLI HANDAYANI (2016) ANALISIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN PADA WAKTU BENCANA DALAM PASAL 363 AYAT (1) KUHP PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text 1. COVER (1).pdf Download (570kB) | Preview
Preview	Text 2. PENGESAHAN (1).pdf Download (822kB) | Preview
Preview	Text 3. ABSTRAK (1).pdf Download (188kB) | Preview
Preview	Text 4. KATA PENGANTAR (1).pdf Download (314kB) | Preview
Preview	Text 5. DAFTAR ISI (1).pdf Download (204kB) | Preview
Preview	Text 6. BAB I (1).pdf Download (497kB) | Preview
Preview	Text 7. BAB II (1).pdf Download (679kB) | Preview
Preview	Text 8. BAB III (1).pdf Download (332kB) | Preview
	Text 9. BAB IV (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (477kB)
Preview	Text 10. BAB V (1).pdf Download (200kB) | Preview
Preview	Text 11. DAFTAR PUSTAKA (1).pdf Download (268kB) | Preview

Abstract

Syerli Handayani (2016): Analisis Terhadap Tindak Pidana Pencurian Pada Waktu Bencana Dalam Pasal 363 Ayat 1 KUHP Perspektif Hukum Pidana Islam” Penelitian ini dilatar belakangi masalah.Di dalam kehidupan masyarakat, kejahatan terhadap harta benda/harta kekayaan orang (pencurian) sangat banyak sekali terjadi, dan hal ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dan kesempatan, kemudian kaitannya dengan Tindak Pidana pencurian yang dilakukan pada waktu terjadinya sebuah bencana, maka dalam hal ini terdapat ancaman pemberatan pemidanaan.Berangkat dari hal diatas yang menjadi pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitan ini adalahbagaimana ketentuan pidana pencurian pada waktu bencana alam dalam pasal 363 ayat (1) item 2 KUHP dan bagaimanakah perspektif hukum pidana Islam terhadap pencurian pada waktu bencana alam dalam pasal 363 Ayat 1 item 2 KUHP. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut tentang ketentuan pidana pencurian pada waktu bencana alam dalam pasal 363 ayat (1) item 2 KUHP dan mengetahui perspektif hukum pidana Islam terhadap pencurian pada waktu bencana alam dalam pasal 363 Ayat 1 item 2 KUHP Penelitian ini berbentuk Studi Kepustakaan.Adapun sumber data-datanya adalah sumber hukum primer yaitu P.A.F Lamintang, Delik-Delik Khusus (Kejahatan-Kejahatan terhadap Harta Kekayaan), Al-Qur’an, hadist serta undang-undang.dan sumber hukum sekunderyaitu buku-buku serta literatur-literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan berupa artikel, surat kabar, kamus,dan enklipodiadan melalui metode deduktifdan deskriptif analititatif. Tindak pidana pencurian pada waktu terjadi bencana alam termasuk jenis pencurian yang memberatkan, karena terdapat faktor pemberat di dalamnya, yaitu pada saat-saat atau keadaan-keadaan dan atau peristiwa-peristiwa tertentu yang bersifat memberatkan pencurian tersebut dilakukan. Maksudnya adalah, perbuatan pencurian yang mempunyai unsur-unsur dari perbuatan pencurian di dalam bentuknya yang pokok, kemudian ditambah dengan unsur-unsur yang lain, sehingga hukumannya menjadi diperberat. Hukum pidana Islammemberikan klasifikasi terhadap jarimah pencurian, yaitu pencurian yang dikenakan hadd, dan pencurian yang dikenakan ta’zir. Dengan demikian, menurut perspektif hukum pidana Islam terdapat dua kategori dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku pencurian pada waktu bencana alam yaitu: Pertama, si pelaku bisa dikenakan hukuman hadd apabila si pelaku tidak mengalami kondisi bencana, seperti apa yang dialami oleh korban pencurian, dalam artian bahwa, si pelaku memang benar-benar menggunakan kesempatan kondisi bencana untuk keuntungan pribadinya, padahal dia tidak mengalami kondisi kepayahan/kekacauan. Kedua, si pelaku di jatuhi hukuman ta’zir manakala si pelaku mengalami kondisi bencana yang sama seperti yang dialami korban pencurian, dalam artian, karena si pelaku kelaparan disebabkan terkena musibah bencana, maka dari itu dia dipaksa oleh keadaan.

Actions (login required)

View Item