Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

BATAS AURAT DALAM SHALAT ( STUDI PERBANDINGAN PENDAPAT IMAM SYAFI’I DAN IBNU HAZM)

MADEELAN KAREE UMA (2017) BATAS AURAT DALAM SHALAT ( STUDI PERBANDINGAN PENDAPAT IMAM SYAFI’I DAN IBNU HAZM). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
1. COVER (1).pdf

Download (410kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. PENGESAHAN (1).pdf

Download (779kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. ABSTRAK (1).pdf

Download (150kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. KATA PENGANTAR (1).pdf

Download (197kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI (1).pdf

Download (161kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB I (1).pdf

Download (374kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB II (1).pdf

Download (361kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. BAB III (1).pdf

Download (517kB) | Preview
[img] Text
9. BAB IV (1).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (442kB)
[img]
Preview
Text
10. BAB V (1).pdf

Download (152kB) | Preview
[img]
Preview
Text
11. DAFTAR PUSTAKA (1).pdf

Download (182kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul: BATAS AURAT DALAM SHALAT ( STUDI PERBANDINGAN PENDAPAT IMAM SYAFI’I DAN IBNU HAZM) Adapun latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat tentang menentukan batas aurat dalam shalat, Imam Syafi’i berpendapat bahwa batasan aurat bagi lelaki adalah antara pusat dan lutut dan aurat bagi wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapaktangan, sedangkan Ibnu Hazm berpendapat bahwa batasan aurat bagi lelaki itu hanya qabul dan dubul dan aurat bagi wanita adalah seluruh badan kecuali muka. Dari perbedaan pendapat kedua tokoh tersebut, penulis merasakan amat menarik untuk mengkomparasikan kedua pendapat tersebut untuk mencari argumentasi dan dalil apa saja yang digunakan oleh kedua tokoh tersebut. Sedangkan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pendapat Imam Syafi’i dan Ibnu Hazm tentang batasan aurat dalam shalat dan bagaimana metode Istinbath hukum yang digunakan Imam Syafi’i. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Imam Syafi’i dan Ibnu Hazm tentang batasan aurat dalam shalat dan untuk mengetahui bagaimana metode Istinbath yang digunakan oleh Imam Syafi’i dan Ibnu Hazm. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah library research. Penulis menggunakan sumber hukum primer yaitu kitab al-Umm karangan Imam Syafi’I dan kitab al-Muhalla karangan Ibnu Hazm, dan sumber hukum sekunder yaitu kitab-kitab fiqih seperti fiqih sunnah, fiqih lima mazhab dan kitab-kitab fiqih yang terkait. Sumber hukum tertier pula adalah kamus-kamus dan ensiklopedia. Penulis juga menggunakan metode pembahasan deduktif dan induktif serta komparatif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Imam Syafi’i berpendapat bahwa aurat laki-laki itu dari bawah pusar sampai lutut sedangkan perempuan auratnya yaitu wajah dan telapak tangan, paha juga termasuk bahagian aurat karena permulaanya bawah pusar sampai kepada lutut sehingga paha juga termasuk kedalam kategori aurat. Sedangkan pendapat Ibnu Hazm yaitu batasan aurat dalam Sholat yaitu cukup hanya menutup kedua lubang yaitu Qubul dan Dubur dan Ibnu Hazm mengatakan sah sholatnya dengan hanya menutup yang demikian.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: Mrs Rina Amelia -
Date Deposited: 08 Sep 2019 09:34
Last Modified: 08 Sep 2019 09:34
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/19530

Actions (login required)

View Item View Item