FATIMAH MUZAZANAH (2017) PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL PADA NARAPIDANA KASUS ASUSILA REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS II PEKANBARU PROVINSI RIAU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1. COVER.pdf Download (380kB) | Preview |
|
|
Text
2. PENGESAHAN.pdf Download (508kB) | Preview |
|
|
Text
3. ABSTRAK.pdf Download (331kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR.pdf Download (550kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI.pdf Download (256kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I.pdf Download (510kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB II.pdf Download (468kB) | Preview |
|
|
Text
8. BAB III.pdf Download (352kB) | Preview |
|
|
Text
9. BAB IV.pdf Download (921kB) | Preview |
|
Text
10. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (397kB) |
||
|
Text
11. BAB VI.pdf Download (331kB) | Preview |
|
|
Text
12. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (331kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan Layanan Konseling Individual Pada Narapidana Kasus Asusila Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan layanan konseling individual pada narapidana kasus asusila remaja Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Pekanbaru. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi serta dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan layanan konseling individual pada narapidana kasus asusila remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Pekanbaru dilakukan dengan tiga tahapan, tahap awal konseling, tahap pertengahan konseling dan tahap akhir konseling. Tahap awal konseling, membangun hubungan dengan klien dilakukan dengan wawancara mendasar, memperjelas dan mendefinisikan masalah dilakukan dengan wawancara mengenai permasalahan yang dialaminya, penjajakan alternatif bantuan dilakukan dengan tujuan menentukan bantuan apa yang diberikan konselor kepada klien, menegoisasikan kontrak dilakukan dengan tujuan mengarahkan konseling. Tahap pertengahan konseling, konselor melakukan penjelajahan pada masalah klien dengan menggunakan pendekatan psikoanalisis dan behavioristik. Tahap Akhir Konseling, mengakhiri proses konseling dilakukan apabila klien merasa konseling tidak perlu dilanjutkan karena klien merasa cukup dengan tiga pertemuan. Jadi setelah mengikuti pelaksanaan konseling individual di Lembaga Pembinaan Khusus Anak klien dapat melakukan kegiatan secara efektif seperti sediakala dan membentuk kepribadian yang kreatif dan inovatif. Selain itu agar narapidana bisa kembali kemasyarakat dengan perubahan positif diperlukan di masyarakat. Kata Kunci: Pelaksanaan Konseling Individual, Narapidanan Kasus Asusila.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial > 362 Kesejahteraan Sosial, Permasalahan dan Layanan Sosial |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan Konseling Islam |
Depositing User: | Ms. Eva Susilawati |
Date Deposited: | 07 Sep 2019 07:51 |
Last Modified: | 07 Sep 2019 07:51 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/19507 |
Actions (login required)
View Item |