Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

ANALISA KEBIJAKAN UMAR BIN AL-KHATAB TENTANG KONSUMSI KEBUTUHAN PRIMER MENURUT FIQH MUAMALAH

Iwan Saputra (2011) ANALISA KEBIJAKAN UMAR BIN AL-KHATAB TENTANG KONSUMSI KEBUTUHAN PRIMER MENURUT FIQH MUAMALAH. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
2011_2011210.pdf

Download (495kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul Analisa Kebijakan Umar Bin Al-Khatab tentang Konsumsi Kebutuhan Primer Menurut Fiqh Muamalah Skripsi ini mengkaji tentang pemikiran Umar Bin Al-Khatab tentang konsumsi dalam memenuhi kebutuhan primer serta tinjauan Fiqh Muamalah terhadap pemikiran Umar Bin Al-Khatab tentang konsumsi kebutuhan primer Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana kebijakan Umar Bin Al-Khatab tentang konsumsi dalam memenuhi kebutuhan primer dan Bagaimana tinjauan Fiqh Muamalah terhadap kebijakan Umar Bin Al-Khatab tentang konsumsi kebutuhan primer. Untuk meneliti masalah ini, penulis memilih kebijakan Umar Bin Al Khatab tentang konsep konsumsi kebutuhan primer. Karena pada masa kekhalifahan Umar Bin Al-Khatab di pandang paling banyak melakukan inovasi dalam perekonomian, serta memajukan perekonomian pada saat itu. Sumber data yang dipakai yaitu data primer, sekunder dan tersier, dan analisa datanya dengan menggunakan metode deskriptif analitik dan komparatif analitik, sedangkan tenik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengumulkan buku-buku yang ada hubungannya dengan pembahasan. Menurut kebijakan Umar bin Al-Khatab dalam konsumsi yaitu dengan memahami urgensi konsumsi dan keniscayaannya dalam kehidupan, Dalam fiqh ekonomi Umar Bin Al-Khatab terdapat bukti-bukti yang menunjukkan perhatian terhadap konsumsi dalam memenuhi kebutuhan diantaranya sebagai berikut : Pertama, bahwa Umar Radiyallahu Anhu sangat antusias dalam memenuhi tingkat konsumsi yang layak bagi setiap individu rakyatnya, Kedua, Umar Radiyallahu Anhu berpendapat bahwa seorang muslim bertanggung jawab memenuhi tingkat konsumsi yang layak bagi keluarganya dan mengingkari orang-orang yang mengabaikan hal tersebut. Ketiga, bahwa Umar Radiyallahu Anhu tidak memperkenankan mengkonsumsi hal-hal yang mubah sampai tingkat yang membahayakan diri, meskipun itu dengan tujuan ibadah. Menurut Umar Bin al-Khatab terdapat Kaidah-kaidah tepenting tentang konsumsi dalam memenuhi kebutuhan primer yang dapat disimpulkan melalui riwayat-riwayat yang terdapat dalam fiqh ekonomi Umar Bin Al-Khatab adalah sebagai berikut yaitu kaidah syariah, kaidah kuantitas, memperhatikan prioritas konsumsi, kaidah sosial, kaidah lingkungan, larangan mengikuti dan meniru. Menurut fiqh muamalah dalam memenuhi kebutuhan primer harus sesuai dengan ketentuan syariat seperti: Mencari harta kekayaan dengan cara yang baik dan diridhai oleh Allah SWT, mengamalkan akhlak-akhlak yang mulia dalam menjalankan kegiatan ekonomi dengan pihak yang lain seperti amanah, adil, jujur, dan lain-lain, menjalankan kegiatan ekonomi yang dapat memberi manfaat kepada seluruh umat manusia, semua kegiatan yang dijalankan hendaklah berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dan syariat Islam, keimanan kepada Allah merupakan benteng untuk menghalangi seseorang daripada melakukan hal-hal yang tidak di inginkan, semua kegiatan yang dijalankan bertujuan merajut hubungan baik sesama manusia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqaid dan Ilmu Kalam > 297.273 Islam dan Ilmu Ekonomi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Depositing User: eva sartika
Date Deposited: 26 Jan 2016 03:09
Last Modified: 26 Jan 2016 03:09
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/1899

Actions (login required)

View Item View Item