Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

ETIKA DAGANG ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN KUNDUR KABUPATEN KARIMUN DITINJAU MENURUT DAGANG DALAM ISLAM

Dewi Prianingsih (2010) ETIKA DAGANG ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN KUNDUR KABUPATEN KARIMUN DITINJAU MENURUT DAGANG DALAM ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
2010_201167.pdf

Download (448kB) | Preview

Abstract

Kajian ini hanya mencakup pembahasan yang berfokus pada etika pedagang etnis Tionghoa di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun dan membandingkannya dengan etika dagamg dalam Islam. Berdasarkan rumusan masalah yaitu 1) bagaimana pelayanan pedagang Tionghoa dalam berdagang?, 2) bagaimana bentuk nilai-nilai yang diterapkan pedagang Tionghoa dalam berdagang?, 3) bagaimana etika dagang etnis tionghoa di kecamatan kundur kabupaten karimun ditinjau menurut dagang dalam islam? Tujuan penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui pelayanan pedagang Tionghoa dalam berdagang, 2) untuk mengetahui bentuk nilai-nilai kejujuran yang ditanamkan pedagang Tionghoa, 3) untuk mengetahui bagaimana etika dagang etnis tionghoa di kecamatan kundur kabupaten karimun ditinjau menurut dagang dalam islam. Adapun lokasi penelitian di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun. Sebagai alasan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1) hasil survey menunjukkan bahwa di lokasi penelitian pedagang Tionghua lebih maju dibanding dengan pedagang pribumi. 2) lokasi yang mudah dijangkau dan 3) belum pernah dilaksanakan penelitian tersebut berkaitan dengan etika pedagang etnis Tionghoa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat etnis Tionghoa yang berprofesi sebagai perdagang yang berjumlah 200 pedagang. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 25% dari 200 yaitu 50. Kemudian untuk mendapatkan data yang lebih valid tentang etika dagang Etnis Tionghoa disebarkan angket kepada konsumen yang pernah berbelanja di toko Etnis Tionghoa di Kecamatan Kundur sebanyak 30 orang konsumen. Karena populasi dari konsumen tidak terlalu besar maka peneliti memakai purposive sampling yaitu mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simpel random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dan sederhana. Pelayanan yang diberikan pedagang Thionghoa dalam berdagang, telah memenuhi keinginan dan harapan para pelanggan. Dalam berdagang, pedagang Tionghoa di kecamatan Kundur melayani dengan santun, senyum, lemah lembut, ramah, sabar, menjaga kepercayaan pelanggan, memberikan bonus. Sedangkan menurut konsumen pelayanan yang diberikan pada dasarnya adalah biasa atau dalam kategori sedang. Dalam memberikan pelayanan, tidak sepenuhnya sama, namun mereka memang memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya. Diantaranya adalah memberikan garansi, mengantar barang yang dipesan dan memberikan servis pelanggan setelah pembelian (purna jual). Para pedangan Tionghoa berusaha tidak mengecewakan pelanggannya. Etika berdagang dalam Islam harus menjunjung tinggi kenyamanan lahir batin para pelanggannya. Ditinjau menurut dagang dalam Islam etika berdagang muslim yang disyariatkan adalah kejujuran, bertanggung jawab, menepati janji, disiplin, taat hukum, suka membantu, komitmen dan menghormati, dan mengejar prestasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqaid dan Ilmu Kalam > 297.273 Islam dan Ilmu Ekonomi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ekonomi Syari'ah
Depositing User: Mutiara Jannati
Date Deposited: 26 Jan 2016 02:25
Last Modified: 26 Jan 2016 02:25
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/1879

Actions (login required)

View Item View Item