ARIFALDI (2017) PELAKSANAAN LAYANAN ORIENTASI DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN SOSIAL SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 PEKANBARU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text 1. COVER_2017631KI.pdf Download (466kB) | Preview
Preview	Text 2. PENGESAHAN_2017631KI.pdf Download (500kB) | Preview
Preview	Text 3. ABSTRAK_2017631KI.pdf Download (330kB) | Preview
Preview	Text 4. PENGHARGAAN_2017631KI.pdf Download (473kB) | Preview
Preview	Text 5. DAFTAR ISI_2017631KI.pdf Download (254kB) | Preview
Preview	Text 6. BAB I_2017631KI.pdf Download (490kB) | Preview
Preview	Text 7. BAB II_2017631KI.pdf Download (470kB) | Preview
Preview	Text 8. BAB III_2017631KI.pdf Download (343kB) | Preview
	Text 9. BAB IV_2017631KI.pdf Restricted to Repository staff only Download (652kB)
Preview	Text 10. BAB V_2017631KI.pdf Download (337kB) | Preview
Preview	Text 11. DAFTAR PUSTAKA_2017631KI.pdf Download (335kB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui pelaksanaan layanan orientasi dalam meningkatkan hubungan sosial siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru (2) untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pelaksanaan layanan orientasi dalam meningkatkan hubungan sosial siswa di sekolah menengah pertama negeri 10 Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah 3 orang guru bimbingan konseling ditambah dengan 3 orang siswa. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dianalisis secara naratif yaitu menjelaskan dengan kalimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan orientasi dalam meningkatkan hubungan sosial siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru bahwa (1) guru bimbingan konseling membuat RPL layanan orientasi berkaitan dengan hubungan sosial siswa (2) guru bimbingan konseling membuka pelaksanaan layanan orientasi dengan pendahuluan (mengucapkan salam, melakukan doa, absen, mengajukan pertanyaan, dan apersepsi) (3) guru bimbingan konseling mengungkapkan pengertian dan tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan layanan orientasi (4) guru bimbingan konseling menggunakan media saat menyampaikan materi (5) guru bimbingan konseling menggunakan format klasikal saat pelaksanaan layanan orientasi (6) guru bimbingan konseling menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi dalam pelaksanaan layanan orientasi (7) guru bimbingan konseling membawa media (rekaman audio, video) dalam pelaksanaan layanan orientasi (8) guru bimbingan konseling mengevaluasi pelaksanaan layanan orientasi (9) guru bimbingan konseling melaksanakan tindak lanjut terhadap pelaksanaan layanan orientasi. Temuan penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi pelaksanaan layanan orientasi dalam meningkatkan hubungan sosial siswa adalah (1) latar belakang pendidikan guru bimbingan konseling (2) lama bertugas sebagai guru bimbingan konseling (3) pengalaman guru bimbingan konseling. Kata Kunci : Pelaksanaan layanan orientasi, hubungan sosial siswa.

Actions (login required)

View Item