Almi Jera (2018) Hamil Pranikah Dalam Perspektif Imam Mazhab. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text 1. 2018114THK_COVER.pdf Download (319kB) | Preview
Preview	Text 2. 2018114THK_PENGESAHAN.pdf Download (281kB) | Preview
Preview	Text 3. 2018114THK_KATA PENGANTAR.pdf Download (332kB) | Preview
Preview	Text 4. 2018114THK_DAFTAR ISI.pdf Download (307kB) | Preview
Preview	Text 5. 2018114THK_ABSTRAK.pdf Download (388kB) | Preview
Preview	Text 6. 2018114THK_BAB I.pdf Download (466kB) | Preview
Preview	Text 7. 2018114THK_BAB II.pdf Download (755kB) | Preview
Preview	Text 8. 2018114THK_BAB III.pdf Download (370kB) | Preview
	Text 9. 2018114THK_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (700kB)
Preview	Text 10. 2018114THK_BAB V.pdf Download (344kB) | Preview
Preview	Text 11. 2018114THK_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (356kB) | Preview

Abstract

Pernikahan wanita hamil akibat zina ini menjadi salah satu masalah yang diperdebatkan diantara ulama, para ulama mazhab berbeda pendapat akan kebolehan menikahi wanita yang berzina dengan pria yang menzinahinya. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahu pandangan imam mazhab tentang hamil pranikah dan untuk mengetahui metode istimbath hukum imam mazhab tentang hamil pranikah. Metode penelitian adalah Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian jenis studi kepustakaan (Library Research). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Dalam penelitian ini yang menjadi data primer: Mazhab Hanafiyah kitab Al-Mabsuth dan kitab Bada’i Al Sana’i karya ‘Alauddin al Kasaniy. Mazhab Malikiyah kitab Al- Muwattha’ . Mazhab Syafi’yah kitab Al- Umm Mazhab Hanabilah kitab Al- Muhallah. Data sekunder adalah kitab-kitab fiqh, buku, majalah, maupun arsip yang membahas tentang hamil pranikah dan data tersier, seperti kamus hukum, ensiklopedia dan lainlainnya. Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur atau pokok-pokok tulisan yang ada, Teknik Analsia Data menggunakan Metode deskriprif, dan Metode deduktif. Hasil penelitian ini adalah Pertama, menurut mazhab Hanafiyah bahwa hukumnya sah menikahi wanita hamil bila yang menikahinya laki-laki yang menghamilinya dan bukan laki-laki yang menghamilinya namun tidak boleh disetubuhi. Mazhab Malikiyyah berpendapat bahwa wanita yang berzina, baik atas dasar suka sama suka atau diperkosa, hamil atau tidak, ia wajib istibra. Mazhab Syafi’iah berpendapat, hukumnya sah menikahi wanita hamil akibat zina, baik yang menikahi itu laki-laki yang menghamilinya maupun bukan yang menghamilinya. Mazhab Hanabilah berpendapat bahwa hukumnya tidak sah menikahi wanita yang diketahui telah berbuat zina, baik dengan laki-laki bukan yang menzinainya terlebih lagi dengan laki-laki yang menzinainya, kecuali wanita itu telah memenuhi dua syarat berikut: pertama, telah habis masa iddahnya. Jika ia hamil iddahnya habis dengan melahirkan kandungannya. Bila akad nikah dilangsungkan dalam keadaan hamil maka akad nikahnya tidak sah. kedua, telah bertaubat dari perbuatan zina. Kedua, metode istimbath yang digunanakan oleh imam mazhab adalah mazhab hanafiah adalah surat an-Nisa’: 22, 23 dan 24 serta hadits, mazhab malikiyah adalah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, mazhab Syafi’iyah adalah surat an-Nisa’: 24 dan hadits dari Aisyah dan Mazhab Hambali adalah surat an-Nur: 3 dan hadits riwayat Abu Dawud

Actions (login required)

View Item