MOHD FAHMI BIN SHAMSUDIN (2018) KONSEP ISTIHALAH DALAM MAKANAN MENURUT MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI’I. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1. COVER__2018491PMH.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text
2. PENGESAHAN__2018491PMH.pdf Download (439kB) | Preview |
|
|
Text
3. ABSTRAK__2018491PMH.pdf Download (314kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR__2018491PMH.pdf Download (308kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI__2018491PMH.pdf Download (382kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I__2018491PMH.pdf Download (887kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB II__2018491PMH.pdf Download (620kB) | Preview |
|
|
Text
8. BAB III__2018491PMH.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
9. BAB IV__2018491PMH.pdf Download (913kB) | Preview |
|
Text
10. BAB V__2018491PMH.pdf Restricted to Repository staff only Download (337kB) |
||
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA__2018491PMH.pdf Download (347kB) | Preview |
Abstract
Dalam penulisan skripsi ini penulis berusaha memaparkan pendapat dua Mazhab berpengaruh yaitu Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i yang menpunyai pendapat berbeda tentang konsep Istihalah dalam makanan menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i. Menurut Mazhab Hanafi, konsep Istihalah dalam makanan adalah dibolehkan dan memperluas pemakaiannya. Manakala menurut Mazhab Syafi’i konsep Istihalah dalam makanan adalah dibolehkan tetapi pemakaiannya secara sempit. Dari permasalahan di atas penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Pertama, bagaimana konsep Istihalah dalam makanan menurut Mazhab Hanafi serta dalilnya. Kedua, bagaimana konsep Istihalah dalam makanan menurut Mazhab Syafi’i serta dalilnya. Ketiga, bagaimana analisa diantara pendapat Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i tentang konsep Istihalah dalam makanan. Jenis penelitian ini adalah penelitian library research yaitu dengan mengambil dan membaca serta menelaah literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Sumber data yang penulis gunakan adalah sumber data primer yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum skunder dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer yang penulis gunakan adalah sebagai rujukan utama ialah kitab al-Mabsuth karya Imam Sarkhasi Mazhab Hanafi dan kitab al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab karya Imam AnNawawi Mazhab Syafi’i. Bahan hukum skunder ialah buku-buku atau literaturliteratur yang berkait tentang masalah yang diteliti. Bahan hukum tersier adalah kamus bahasa Arab dan al-Quran. Penulis membandingkan di antara pendapat Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i. Mazhab Hanafi berpendapat bahwa konsep Istihalah dalam makanan dibolehkan secara meluas penggunaanya yaitu perubahan secara alami dan secara campur tangan manusia dengan menggunakan analogi berdasarkan hadits Rasulullah SAW. menganjurkan memanfaatkan kulit bangkai dengan samak berdasarkan dari hadits Rasulullah s.a.w dari Imam Muslim serta tiada larangan secara jelas tentang larangan mengubah khamar menjadi cuka karena ada hadits dari Imam al-Baihaqi yang membolehkannya. Sedangkan menurut Mazhab Syafi’i bahwa konsep Istihalah dalam makanan dibolehkan secara sempit penggunaanya yaitu perubahan secara alami sahaja dan melarang perubahan secara campur tangan manusia, hal ini di dasarkan atas hadits Rasulullah tentang larangan mengubah khamar menjadi cuka. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam-Imam yang lain juga.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Mrs Rina Amelia - |
Date Deposited: | 16 Aug 2019 03:59 |
Last Modified: | 16 Aug 2019 03:59 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/17433 |
Actions (login required)
View Item |