ROMLI SUSANTO (2018) PERANCANGAN ULANG ALAT TEMPEL BAN YANG ERGONOMI(Studi Kasus: Di Kec.Singingi Hilir Kab. Kuansing). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1. COVER_2018278TIN.pdf Download (143kB) | Preview |
|
|
Text
2. PENGESAHAN_2018278TIN.pdf Download (288kB) | Preview |
|
|
Text
3. ABSTRAK_2018278TIN.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR_2018278TIN.pdf Download (227kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI_2018278TIN.pdf Download (113kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I_2018278TIN.pdf Download (508kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB II_2018278TIN.pdf Download (688kB) | Preview |
|
|
Text
8. BAB III_2018278TIN.pdf Download (194kB) | Preview |
|
|
Text
9. BAB IV_2018278TIN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
10. BAB V_2018278TIN.pdf Restricted to Repository staff only Download (429kB) |
||
|
Text
11. BAB VI_2018278TIN.pdf Download (182kB) | Preview |
|
|
Text
12. DAFTAR PUSTAKA_2018278TIN.pdf Download (224kB) | Preview |
Abstract
Kenyamanan dalam melakukan pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi pekerja terlebih untuk pekerja bengkel yang ada diKec. Singingi Hilir. Penggunaan metode penempelan ban secara tradisional ataupun menggunakan alat sebelumnya yang menyebabkan pekerja merasakan sakit pada anggota tubuh. Hal ini disebabkan oleh aktivitas pengepressan ban harus dilakukan dengan memutar tuas sehingga proses tersebut tidak sesuai dengan kaidah ergonomi. Alat tempel bandirancang berdasarkan data antropometri rata-rata orang Indonesia, agar alat menjadi lebih nyaman. Pada penelitian ini alat penempel ban dirancang dengan dimensi lebar alat menyesuikan dengan lebar bahu yaitu 42.1 cm, panjang alat 45 cm dan tinggi alat diperoleh dari pengukuran tinggi siku duduk dengan tinggi alas duduk yaitu 68 cm. Alat penempel ban dibuat menggunakan stop kontak timer sebagai pemutus arus, lampu indikator sebagai penanda hidup atau matinya alat tempel ban,elemen pemanas sebagai pemanas, tuas dengan besi 14 sebagai pengepres ban. Dari penerapan alat dibeberapa bengkel didapatkan waktu baku sebesar 12.26 menit, sehingga dari analisa OWAS diperoleh sikap kerja dengan kategori 1 artinya tidak ada masalah pada system musculoskeletal. Adapun perbandingan Torqueyaitu perancangan sebelumnya memerlukan gaya sebesar 120N dan setelah rancangan memerlukan gaya sebesar 40N atau 4 kg beban untuk menggunakakn tekanan yang sama.Kata Kunci: Ergonomi, Waktu Kerja, Postur Kerja, OWAS, Torque
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Industri |
Depositing User: | Ms. Nilam Badriyah |
Date Deposited: | 25 Jul 2019 07:14 |
Last Modified: | 25 Jul 2019 07:14 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/16783 |
Actions (login required)
View Item |